Baca Juga: BIKIN Hidup Lebih Hidup, Garena Berbagi Banyak Kode Redeem FF 7 Desember 2021
Diketahui, ramalan atau jangka Jayabaya dituturkan dalam bahasa penuh kiasan dan perlambang. Kenyataannya hingga sekarang Pulau Jawa tidak terbelah.
Karena itu kalangan budayawan memandang kalimat dalam ramalan Jayabaya tidak harus berupa tanah di Pulau Jawa yang retak atau terpisah.
Ramalan Pulau Jawa terbelah dipandang merupakan peringatan tentang ancaman perpecahan dalam soal lain, misalnya budaya, adat, maupun politik.
Baca Juga: Beragam Manfaat Tahu yang Baik Bagi Kesehatan Tubuh, Simak Baik-baik
3. Zaman Rusuh
Interpretasi ramalan Jayabaya tentang Pulau Jawa terbelah, sepertinya kian mendekati kenyataan jika keterbelahan itu dihubungkan dengan soal lain. Misalnya kebudayaan maupun adat istiadat, juga politik.
Jayabaya dalam ramalannya hanya memberi isyarat Pulau Jawa terbelah di zaman rusuh dan saat hujan turun di musim yang salah.
Persisnya peringatan yang disampaikan Jayabaya dalam sebuah kitabnya berupa kalimat yang berbunyi, "Akeh ingkang gara-gara, udan salah mangsa prapti, akeh lindhu lan grahana."