Kemudian, setelah lama menuntut ilmu di tanah suci Mekkah, ki Abbas kembali ke tanah air dan mulai membangun pendidikan agama di daerah Buntet, Cirebon.
Di bantu oleh adik-adiknya, K.H Anas (Mursyid tarekat tijaniyah) dan K.H. Akyas. Dan juga dibantu anak-anaknya, diantaranya K.H. Mustamid Abbas, K.H. Mustahdi Abbas dan K.H. Abdullah Abbas.
Disamping peran penting K.H Abbas dalam membangun pendidikan agama di Buntet ialah membangun pesantren-pesantren, ia juga membangun jam'iyah Nahdatul ulama (NU) yang kemudian diikuti oleh K.H. Junaidi (Jakarta), K.H. Rukhiyat (Tasikmalaya) dan pada tanggal 12 Robius tsani 1350 H (27 Agustus 1931) muktamar NU ke-6 dilangsungkan di pondok Pesantren Cirebon
Ki Abbas wafat pada hari Ahad, tanggal 1 Rabiul Awwal 1365 H, sekitar Desember 1946. Dimakamkan di pemakaman keluarga Pesantren Buntet Cirebon, hingga kini perjuangannya masih terus dilanjutkan dan dikembangkan oleh anak cucunya.***