Menanggapi peristiwa tersebut, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mempertanyakan etika para wakil rakyat.
LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan, sangat memahami bahwa di dalam rapat paripurna kerap diwarnai perdebatan.
Baca Juga: DPRD Kota Cirebon Kaji Peluang Reklamasi Pantai dengan Memanfaatkan Sampah
"Hanya saja kurang etis bila membanggakan tidak ada yang ditakuti. Wakil rakyat tidak boleh arogan, bahaya sekali untuk demokrasi kita,” ungkap LaNyalla, Jumat 25 Juni 2021.
Menurutnya, keributan di DPRD Sulawesi Selatan menjadi sorotan publik. Hal itu seharusnya diperhatikan para legislator. Sehingga selalu memberi contoh dan teladan bagi masyarakat terkait kehidupan berdemokrasi yang sehat dan baik.
"Anggota dewan harus bisa menjaga etika dalam setiap kesempatan. Karena mata publik tertuju langsung kepada wakil rakyat,” tuturnya.
Baca Juga: DPRD Kota Cirebon Upayakan Program UHC BPJS Kesehatan dari APBD Segera Terserap
Dalam rapat, lanjut mantan Ketua PSSI itu, selalu terdapat kemungkinan terjadi perbedaan pandangan. Soal itu perlu diselesaikan baik-baik agar menjadi pendidikan politik yang sehat bagi masyarakat.
LaNyalla juga mengingatkan agar semua pihak menjunjung tinggi sila ke-4 Pancasila. Sehingga perlu mengedepankan musyawarah untuk mufakat, bukan mendahulukan emosi.
Para anggota DPRD Sulawesi Selatan yang sempat bersitegang akhirnya sepakat untuk berdamai.