Saat ini, arah luncuran awan panas dan guguran mencapai jarak luncur maksimum empat kilometer ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.
Selain itu dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.
Baca Juga: Dua Kecamatan di Tanah Laut Kalsel ‘Menghilang’ Disapu Banjir Air Pasang
PVMBG memberikan rekomendasi batas aman kepada masyarakat yang berada di lereng Gunung Semeru yakni dalam status level II (Waspada).
Hal itu agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak empat kilometer arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.
Masyarakat juga diminta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
“Radius dan jarak rekomendasi itu akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya,” katanya.
Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini Rasakan Gempa Susulan saat Meninjau Lokasi Gempa Mamuju
Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu memiliki tipe strato dengan kubah lava, dengan puncak tertinggi Mahameru.
Letusan gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu umumnya bertipe vulkanian dan strombolian, berupa penghancuran kubah aau lidah lava, serta pembentukan kubah lava atau lidah lava baru.