Terkait Protokol Kesehatan, Silaturahmi Akbar KAMI di Surabaya Dibubarkan

28 September 2020, 19:49 WIB
Massa dari KITA bubarkan KAMI Senin (28/9/2020) /Anto/PORTALSURABAYA.com

SURABAYA - Acara silaturahmi akbar yang digelar Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Gedung Jabal Rahmah, Jalan Jambangan, Surabaya, dibubarkan, Senin (28/9/2020).

Acara tersebut sedianya akan digelar di Gedung Juang 45, Jalan Mayjen Sungkono Surabaya. Namun, pihak panitia tidak mendapat izin dari keamanan setempat.

Kapolsek Sawahan AKP Wisnu Setiyawan Kuncoro di lokasi mengatakan bahwa tidak ada acara KAMI Jatim di Gedung Juang 45. Menurutnya, pihak penyelenggara harusnya memperhatikan kelayakan bangunan.

Baca juga: Tidak Kebagian BLT UMKM? Ini Cara Baru Untuk Dapat Bantuannya!

“Ini kan kegiatan yang mengumupulkan massa harusnya diperhitungkan bagaimana protokol kesehatannya. Acara ini juga tidak ada izin,” terangnya seperti dikutip Portal Subaya, Senin (28/9).

Pada kegiatan itu, terlihat para pengunjung tidak mengindahkan protokol kesehatan di saat masa pandemi masih tinggi di Indonesia.

Selain tidak mengindahkan protokol kesehatan Covid-19, acara silaturahmi akbar KAMI Jatim juga mendapat penolakan dari massa yang mengatasnamakan Koalisi Indonesia Tetap Aman (KITA): Surabaya Adalah KITA.

Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 10 Ditutup Hari Ini, Berikut Cara Mudah Daftarnya!

Sambil memasang spanduk penolakan, massa pengunjuk rasa terlihat berorasi bergantian, menyuarakan agar silahturahmi akbar KAMI yang dihadiri Din Syamsuddin, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo dan Prof. Rahmat Wahab tidak diselenggarakan di Surabaya maupun Jawa Timur.

Kusnan Hadi, seorang peserta unjuk rasa menyampaikan, KAMI dinilai mau menjungkirbalikkan pemerintahan yang sah dan konstitusional. Sehingga Surabaya Adalah Kita menolak acara silaturahmi akbar tersebut digelar.

“Visi misi mereka hanya ingin menjungkirbalikkan ke arah ini (pemerintah red), itu yang kita lihat nanti,” kata Kusnan.

Baca juga: Wajib Tahu, Cara Mencairkan Insentif Kartu Prakerja dari ATM BNI, OVO, Gopay, dan LinkAja

Kusnan menambahkan, KAMI seharusnya membikin partai sendiri bukan melakukan provokasi ke semua daerah dan menjelekkan pemerintah yang sah.

“Usul saya bikin saja partai tidak ada masalah, bersaing dengan partai-partai lain. Bukan dengan memprovokasi warga tiap daerah, menjelek-jelekkan anak-anak bangsa, menjelek-jelekkan pemerintah negara yang sah ini,” tambahnya.

Sementara itu, Gatot Nurmantyo sempat berpidato di atas panggung. Kemudian oleh anggota Intel Polda Jatim, diminta turun.

Baca juga: Ancaman Tsunami di Wilayah Selatan Jawa Hantui Masyarakat, Begini Tanggapan BMKG

Melihat hal tersebut, anggota KAMI langsung tarik ulur dengan anggota Intel. Namun, Gatot akhirnya memilih menghentikan acara dan membubarkan diri.

Gatot dan sejumlah tokoh lainnya pun meninggalkan tempat acara. Sedangkan di luar gedung ratusan massa yang menolak KAMI terus berorasi dan meminta acara dibubarkan.

Atas pembubaran acara tersebut Gatot menegaskan, sebagai warga negara dirinya tunduk pada aturan. "Jika memang dibubarkan polisi ya harus patuh," ujarnya.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Portal Surabaya

Tags

Terkini

Terpopuler