Pendiri Teater Koma Nano Riantiarno Meninggal Dunia, Seniman Cirebon Ungkap Ini

20 Januari 2023, 11:41 WIB
Pendiri Teater Koma Nano Riantiarno Meninggal Dunia, Seniman Cirebon Ungkap Ini. /Dok. Istimewa/ntbprov.go.id

 

PORTAL MAJALENGKA - Pendiri Teater Koma Nano Riantiarno meninggal dunia pada hari ini, 20 Januari 2023. Almarhum meninggal di usianya yang 73 tahun menuju genap 74 pada 6 Juni 2023.

Kabar Nano Riantiarno meninggal dunia sudah beredar sejak Jumat pagi. Berita meninggalnya almarhum juga diunggah Instagram Stories Teater Koma.

"Telah berpulang ke rumah Bapa di Surga, suami, ayah, kakak, guru kami tercinta, Norbertus (Nano) Riantiarno, di rumah beliau, para pagi hari, Jumat, 20 Januari 2023 pukul 06.58 WIB," tulis akun Instagram Teater Koma dalam storiesnya tadi pagi.

Baca Juga: MARIA ZAITUN, Pertunjukan Teater Internasional di Kairo Dibintangi Hilda dan Ocky, Putra Daerah Majalengka

Sejumlah kalangan seniman teater Cirebon juga mengungkapan rasa duka atas meninggalnya tokoh bernama asli Norbertus Riantiarno itu.

"Selamat jalan, Mas Nano Riantiarno," ungkap Edeng Syamsul Maa'arif, salah satu tokoh teater di Cirebon.

Aktor Asal Cirebon

Menurut Edeng, almarhum Nano Riantiarno merupakan aktor asal Cirebon. Namun karyanya tidak berakar kultur Cirebon yang kental dengan semangat pesisirnya.

Baca Juga: Resmi Naik Kelas! Elkan Baggot Tinggalkan Gillingham FC Menuju Klub League Two Inggris

"Ia terkesan hanya numpang lahir sebagai, maaf, keturunan Tionghoa yang mencintai dan menjaga tradisi serta spirit leluhurnya. Ini bisa kita saksikan pada setiap napas pertunjukan yang digarap-tampilkan oleh Teater Koma," terangnya.

Edeng juga mengungkapkan, Nano menyempal dari sejumlah kebiasaan dan cara berpikir kebanyakan masyarakat seni di tanah kelahirannya, Cirebon. Nano tumbuh dan dibesarkan di tengah ingar-bingar ibu kota.

"Ini terlihat dari gagasan dan praktik manajemen teater yang dijalankan tidak sebatas marketing, melainkan sekaligus mengelola masyarakat penonton. Manajemen tepat guna, begitu Mas Nano menyebutnya. Teater Koma, oleh publik seni di Indonesia, dinilai berhasil menjaga relationship antara kelompok teater dengan apresiatornya," tutur seniman Tetaer yang juga sastrawan ini.

Baca Juga: TERNYATA Meski Sama Channa Pulchra, tapi Treatment Pakan buat Tingkatkan Warna Bisa Beda

Meski demikian menurutnya, di film Cemeng 2005, Nano mengambil basis cerita kehidupan kelompok masres dengan identitas tokoh pemeran sebagaimana nama-nama khas masyarakat desa di Cirebon. Nama-nama itu misalnya Nurbandiah, Nurkatonah, Sukra, Nur Kelana, dan lainnya.

"Selebihnya, dalam setiap pertunjukan Teater Koma, spirit Tionghoa jauh lebih dominan (tata panggung, kostum, sekaligus para penontonnya)," tutupnya kepada Portal Majalengka.

Untuk diketahui, Norbertus Riantiarno yang biasa dipanggil Nano Riantiarno lahir di Cirebon pada 6 Juni 1949.

Baca Juga: Rekomendasi Destinasi Wisata Kuliner Khas Ciwidey yang Menarik Dicoba saat Melancong di Bandung

Suami dari aktris Ratna Riantiarno itu merupakan seorang aktor, penulis, sutradara, wartawan dan tokoh teater Indonesia, pendiri Teater Koma (1977). Karyanya di dunia teater sudah masyhur dan mendapat banyak penghargaan.

Saat ini jenazah Nano disemayamkan di rumah duka di Sanggar Teater Koma Jalan Cempaka No 15, Jakarta Selatan. Rencananya, akan dimakamkan pada Sabtu, 21 Januari 2023 di Taman Makam Giri Tama, Tonjong, Bogor.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Husain Ali

Tags

Terkini

Terpopuler