Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya Berakhir Ricuh, PSSI Segera Bentuk Tim Investigasi Usut Kerusuhan

2 Oktober 2022, 06:07 WIB
Sekjend PSSI Yunus Nusi bersama Wasekjend /

PORTAL MAJALENGKA - Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang pada lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 berakhir ricuh.

Menanggapi kerusuhan Kanjuruhan itu, PSSI segera melakukan investigasi untuk mencari titik terang. Meski demikian, Sekjen PSSI, Yunus Nusi masih menunggu laporan resmi kepolisian.

‘’Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian. Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak,’’ ujar Sekjen PSSI, Yunus Nusi dikutip Portal Majalengka dari laman PSSI pada Minggu, 2 Oktober 2022.

Baca Juga: Tes Kebiasaaan Makan, Cari Tau Apakah Dietmu Sudah Benar atau Sebaliknya

Yunus memastikan panitia pertandingan akan mendapat sanksi keras jika kerusuhan itu terbukti di dalam lapangan.

Selain sanksi yang mengancam pihak panitia, denda juga tidak bisa menjadi tuan rumah Arema FC dalam beberapa laga.

‘’PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang,’’ imbuh Yunus.

Baca Juga: Ketahui Diri Anda Lebih Dominan Otak Kiri Atau Kanan Melalui Link Tes Ujian Berikut

Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyampaikan duka cita mendalam atas insiden di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

"PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang," kata Iriawan.

Iriawan menambahkan bahwa, PSSI mendukung pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini. Apalagi kejadian ini sangat mencoreng wajah sepak bola Indonesia.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING dan Prediksi MotoGP Thailand 2022, Fabio Quartararo Bakal Juara?

"Untuk sementara kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," katanya.

Hingga saat ini, Ketum PSSI terus berkoordinasi dengan pihak internal PSSI dan eksternal dalam hal ini aparat penegak hukum dan panpel Arema FC.

Seperti yang diketahui, laga yang dimenangkan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 itu berakhir ricuh.

Baca Juga: Ikuti Link Tes Usia Mental untuk Mengukur Usia Mental Kalian

Kerusuhan terjadi ketika pihak keamanan gabungan yang terdiri dari kepolisian dan TNI berinisiatif membubarkan oknum supporter yang membuat gaduh dengan gas air mata.

Akibatnya, sejumlah supporter kesusahan bernapas. Kepanikan pun terjadi, supporter yang susah bernapas pun bergelimpangan dan terinjak-injak akibat berebut meninggalkan Stadion Kanjuruhan, Malang.

Bahkan, gas air mata tersebut tidak hanya dilemparkan ke arena kerusuhan di lapangan, tapi juga ke arah tribun penonton. Alhasil, kerusuhan kian menjadi.

Baca Juga: Jelang Laga Terakhir, Asnawi Tampil 45 Menit saat Ansan Greeners Dikalahkan FC Anyang

Tim medis yang jumlahnya terbatas tak mampu menanggung jumlah korban kerusuhan Kanjuruhan yang membeludak.

Meski belum menyebutkan jumlah korban yang pasti, di berbagai media sosial menyebutkan korban kerusuhan Kanjuruhan ini mencapai 60 orang.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: pssi.org

Tags

Terkini

Terpopuler