Awal Ramadhan 2022, PBNU Umumkan Jatuh pada Minggu 3 April 2022

1 April 2022, 20:18 WIB
Keputusan NU: 1 Ramadhan 2022 Ditetapkan Tanggal 3 April, Ini Kata Ketua PBNU /Youtube NU/

PORTAL MAJALENGKA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah resmi mengumumkan awal Ramadhan 1443 H.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan melalui siaran langsung via channel Youtube NU Online bahwa menyatakan bahwa tidak hilal tidak berhasil dirukyat.

KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa pelaksanaan Rukyatul Hilal awal Ramadhan 1443 H/2022 M yang berlokasi 50 titik di seluruh Indonesia pada Jum’at 1 April 2022.

Baca Juga: Kemenag: Hasil Sidang Isbat Awal Ramadhan 1443 Hijriah Jatuh pada 3 April 2022

Berdasarkan laporan Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) bahwa hilal tidak berhasil dirukyat.
“Dengan demikian, maka bulan Sya’ban 1443 H/ 2022 M digenapkan menjadi 30 hari (istikmal),” katanya.

Oleh karena itu, PBNU mengikhbarkan bahwa tanggal 1 Ramadhan 1443 H/2022 Mb bertepatan dengan hari Minggu 3 April 2022. “Mulai Sabtu malam Minggu,” pungkasnya.

Namun, sebelumnya Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah merilis hasil perhitungan (hisab) ketinggian bulan pada akhir Sya'ban 1443 H.

Baca Juga: Awal Ramadhan 1443 H, PWNU Jawa Timur Rekomendasikan Pada Minggu 3 April 2022

Melansir dari laman NU Online pada Jum’at 1 April 2022, Data tersebut dirilis bersamaan dengan Surat Instruksi Nomor 012/LF-PBNU/III/2022 yang ditandatangani Ketua dan Sekretaris LF PBNU KH Sirril Wafa dan H Asmui Mansur pada Kamis 31 Maret 2022.

Data hisab LF PBNU menunjukkan keadaan hilal sudah berada di atas ufuk, tepatnya + 2 derajat 04 menit 12 detik dan lama hilal 9 menit 49 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.

Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Jumat Pahing 1 April 2021 pukul 13:25:54 WIB.

Baca Juga: Bali United Juara Liga 1, Berikut Rekomendasi Pemain Bali United yang Layak Membela Timnas Indonesia

Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 4 derajat 34 menit 09 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 2 derajat 48 menit 22 menit utara titik barat.

Adapun kedudukan hilal berada pada 1 derajat 45 menit 47 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 3 derajat 24 menit 06 detik.

Berdasarkan hisab yang sama maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Jayapura, Papua, yakni sebesar +1 derajat 12 menit dengan elongasi 2 derajat 58 menit dan lama hilal 5 menit 48 detik.

Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat dengan tinggi +2 derajat 06 menit, elongasi 3 derajat 04 menit, dan lama hilal 8 menit 42 detik.

Dengan ketinggian 2 derajat lebih 4 menit dan 3 derajat 4 menit, hilal tampaknya akan sulit dirukyat. Terlebih umur bulan yang belum mencapai 8 jam.

Jika hilal tidak terlihat, otomatis bulan Sya'ban akan digenapkan menjadi 30 hari atau dalam bahasa Fiqih disebut istikmal.

Dengan begitu, awal Ramadhan 1443 H bisa jatuh bertepatan dengan Ahad, 3 April 2022. Sementara Sabtu, 2 April 2022, masih terhitung tanggal 30 Sya'ban 1443 H.

Kemungkinan itu semakin teramini jika NU mengikuti keputusan Kementerian Agama yang telah menandatangani kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) untuk menaikkan ketinggian minimum imkanur rukyah menjadi 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Namun, kapan kepastian awal Ramadhan 1443 H menurut NU? Hal ini dapat disimak langsung pada pengumuman atau ikhbar awal Ramadhan, Jumat 1 April 2022, malam usai mendengar laporan dari para perukyat di seluruh Indonesia.***

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler