Menkes Ungkap Lonjakan Permintaan 3 Jenis Obat Ini Hingga 12 Kali Lipat

26 Juli 2021, 22:53 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers. /Setkab

PORTAL MAJALENGKA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan terjadi peningkatan permintaan obat-obatan terapi Covid-19 hingga 12 kali lipat dari biasanya. Khususnya tiga jenis obat.

Yaitu Azithromicin, Oseltamivir, dan Favipiravir. Lonjakan permintaan itu seiring dengan meningkatnya jumlah kasus Covid-19 sejak awal Juni, bulan lalu.

"Sejak Juni sampai sekarang telah terjadi lonjakan yang luar biasa dari kebutuhan obat-obatan. Lonjakannya itu sekitar 12 kali lipat," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin 26 Juli 2021.

Baca Juga: Tingkat Hunian RSDC Wisma Atlet Alami Penurunan, Tanda Covid-19 di Jakarta Mulai Melandai

Dia mengkalim sudah berkomunikasi dengan para pengusaha farmasi di dalam negeri. Pemerintah dan pelaku usaha, kata dia, telah menyiapkan langkah mengimport bahan baku obat, memperbesar kapasitas produksi, serta menyiapkan skenario distribusinya.

"Tapi memang dibutuhkan waktu antara 4-6 minggu agar kapasitas produksi obat dalam negeri kita bisa memenuhi kebutuhan obat-obatan sebanyak 12 kali lipat ini," katanya.

Dia berharap, awal Agustus tiga jenis obat itu sudah bisa masuk ke pasar secara signifikan. Sehingga kebutuhan obat masyarakat tercukupi. Dia mencontohkan obat Azithromicin yang saat ini stoknya sebanyak 11.4 juta tablet.

Baca Juga: Menkes Putuskan HET Ivermectin Rp 7.500, Produsen dan Distrubutor Diingatkan Untuk Patuh

"20 pabrik lokal memproduksi obat ini. Jadi sebenarnya kapasitasnya mencukupi. Memang ada sedikit hambatan distribusi yang sudah kita bicarakan dan sekarang setiap hari kita berkonsultasi dengan teman-teman di gabungan farmasi (GP) farmasi untuk memastikan agar obat azithromicin ini bisa masuk ke apotik-apotik," katanya.

Sementara Oseltamivir, stoknya hingga Agustus diperkirakan12 juta tablet. Tetapi, kata dia, nantinya secara berahap diganti oleh vafipirafier.

"vapifiravir akan mengganti oseltamivir sebagai ganti obat anti virus. Dan diharapkan nanti Agustus kita sudah punya kapasitas produksi dalam negeri antara 2-4 juta tablet per hari," katanya.***

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler