Daerah Cegah Lonjakan Pandemi Via PPKM Darurat dan Peningkatan Vaksinasi

2 Juli 2021, 13:19 WIB
Presiden Jokowi saat nyatakan PPKM mikro darurat di Istana Merdeka. /Tangkap layar Youtube.com/Sekretariat Presiden

 

PORTAL MAJALENGKA – Pasca Libur Lebaran, kasus terkonfirmasi COVID-19 terus mengalami lonjakan.

Situasi ini membuat Presiden Joko Widodo mengumumkan PPKM Darurat di Jawa dan Bali mulai 3-20 Juli mendatang.

Cakupan area yang akan mengimplementasikannya mencapai 48 Kabupaten/Kota dengan penilaian situasi pandemi level 4, dan 74 Kabupaten/Kota dengan penilaian situasi pandemi level 3.

Baca Juga: Indonesia Kedatangan 998 Ribu Dosis Vaksin Bantuan Pemerintah Jepang

Ahmad Zaki Iskandar, Bupati Tangerang menyampaikan Kabupaten Tangerang sudah memasuki zona merah dengan kategori penilaian kondisi pandemi level 3. Laju penularan COVID-19 Kabupaten naik signifikan satu dua minggu terakhir.

“Meski sudah mengantisipasi gelombang COVID-19 kali ini, tapi kondisi saat ini sangat berbeda,” ungkapnya, Kamis 1 Juli 2021.

Tingkat keterisian kamar perawatan COVID-19 di Kabupaten Tangerang sendiri menurut Ahmad Zaki, sudah mencapai angka 92%. Begitu juga rumah singgah untuk menampung pasien COVID-19 bergejala ringan, kapasitasnya sudah tidak mencukupi lagi.

Baca Juga: Program PEN, Wujud Negara Ambil Alih Tanggung Jawab Perekonomian di Saat Pandemi

“Ini menunjukkan betapa seriusnya peningkatan kasus yang terjadi dalam satu dua minggu
terakhir ini,” Kata Ahmad Zaki.

Lebih jauh lagi tentang penerapan PPKM Darurat yang siap dilaksanakan, Kabupaten Tangerang akan membatasi aktivitas masyarakat secara ketat.

“Kegiatan masyarakat seperti resepsi pernikahan, khitanan, acara keagamaan yang berpotensi menciptakan kerumunan akan ditiadakan, Begitu juga dengan kegiatan rapat dan seminar akan ditiadakan sampai 20 Juli,” ujar Ahmad Zaki.

Baca Juga: Perekonomian Nasional Mulai Tunjukkan Pemulihan, Serapan PEN Terus Didorong

Yang lebih penting untuk saat ini, masyarakat bisa saling membantu meringankan beban tenaga kesehatan dengan menjadi agen untuk menyampaikan informasi yang tepat dan benar bagi mengenai pandemi ini kepada lingkungannya masing-masing.

“Hal-hal ini yang lebih efektif dan efisien untuk bisa kita lakukan bersama-sama saat ini,” pungkas Ahmad Zaki.

Sebagai salah satu langkah preventif, Pemkab Tangerang juga menggencarkan program vaksinasi.

Baca Juga: Tahap ke-18, Sebanyak 14 juta Vaksin Sinovac Tiba di Tanah Air

“Mudah-mudahan dengan semakin banyaknya volume vaksin yang didistribusikan di Kabupaten Tangerang, kita bisa melaksanakan vaksinasi 20 ribu dosis per hari. Target saya 100 ribu dosis per minggu” jelas Ahmad Zaki.

“Kami juga mendorong pabrik-pabrik di wilayah Kabupaten Tangerang untuk segera mendaftarkan diri agar mendapatkan vaksin Gotong Royong. Untuk beberapa pabrik seperti
Mayora dan Torabika sudah melaksanakan vaksinasi Gotong Royong dosis pertama,” tambah
Ahmad Zaki.

Makhyan Jibril, Msc. M. Biomed, dokter & Satgas COVID-19 Jawa Timur, juga mengungkapkan situasi di wilayah Jawa TImur yang relatif sama dengan Kabupaten Tangerang.

Baca Juga: Cara Sehat Isolasi Mandiri Di Rumah Bagi Pasien Bergejala Ringan

“Dalam 2 minggu kita bisa melihat tingkat keterisian kamar rumah sakit naik drastis. Sekitar 3 minggu lalu tingkat keterisian rumah sakit di Jawa Timur masih di angka 20-30%. Kemarin
keterisian ruang isolasi mencapai 82% dan ICU 72%,” ungkapnya.

Peningkatan klaster keluarga di Jawa Timur, menurut dr. Jibril terjadi secara signifikan. “Setelah kami lakukan penelusuran, klaster keluarga memang meningkat tinggi dan menjadi klaster penyebaran tertinggi di Jawa Timur,” katanya.

Di samping peningkatan disiplin prokes, dr. Jibril menilai program vaksinasi sangat penting untuk juga ditingkatkan.

Baca Juga: Dalang Ki Manteb Soedharsono Meninggal Dunia Hari Ini, Sudjiwo Tejo Sampaikan Rasa Kehilangan

“Kita sepakat program vaksinasi ini sebagai salah satu kunci menekan laju COVID-19, di Jawa Timur kita sudah mempercepat vaksinasi, kurang lebih 4,9 juta penduduk telah divaksinasi dosis pertama dan 2.065.000 penduduk telah mendapat dosis kedua,” terang dr. Jibril.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler