Baca Juga: Kisah Petani Cantik Asal Majalengka, Sukses Sekali Panen Ratusan Juta
Dalam perkembangannya, kesenian yang awalnya merupakan sebuah jenis dari pencak silat ini dijadikan sebuah ritual pemanggil hujan.
Hal tersebut telah dilakukan oleh orang-orang tua terdahulu yang hidup di wilayah Majalengka dan umumnya berprofesi sebagai petani.
Jenis pencak silat ini memfokuskan kepada ketahanan fisik bagi penggunanya, sehingga sempat dilarang pada tahun 1960-an.
Pencak silat yang diberi nama Pencak Silat Ujungan ini dilakukan oleh 2 orang dan saling memukulkan rotan, itulah sebabnya pemerintah sempat melarang kesenian ini.
Pencak Silat Ujungan ini biasanya digunakan masyarakat untuk memanggil hujan bagi para petani padi atau sayur dan juga sebagai tontonan hiburan sesaat setelah melakukan panen.
Baca Juga: Melihat Keindahan Pemandangan Wisata Bukit Sanghyang Dora di Majalengka
Pendapat lain menyebutkan bahwa Pencak Silat Ujungan juga digunakan sebagai syarat menjadi prajurit Kerajaan Talaga Manggung, sehingga dijadikan pedoman seleksi.
Diperkirakan Pencak Silat Ujungan telah ada di Majalengka pada abad ke-7 saat Kerajaan Talaga Manggung masih berdiri.
Setelah beberapa lama dilarang, Taufik Hidayat berhasil mengangkat kembali kesenian Ujungan ini pada tahun 2009 di Desa Cengal, Kecamatan Maja.