BUAH UNTUK OBAT Segala Penyakit yang Sangat Ampuh, Hanya Ada di Majalengka

- 24 November 2022, 09:55 WIB
Ilustrasi pegunungan nan hijau Majalengka
Ilustrasi pegunungan nan hijau Majalengka /Feby Syarifah - DeskJabar/

PORTAL MAJALENGKA - Buah Maja adalah salah satu buah yang bisa dijadikan untuk obat, buah ini terbilang langka dan hanya ada di Majalengka.

Buah Maja yang ada di Majalengka, bisa menjadi satu obat yang sangat mujarab untuk bisa mengobati penyakit yang sangat mujarab.

Buah Maja ini juga menjadi asal-usul berdirinya Majalengka memurut tutur atau cerita rakyat yang ada.

Baca Juga: 'KAMPUNG MATI' Majalengka, Sepasang Kakek Nenek Pilih Tinggal di Sini Mengurus Makam Wali

Dikisahkan pada zaman dahulu kala ada satu kerajaan yang dipimpin oleh seorang ratu yang sangat cantik jelita dan sangat mempesona.

Rambut yang terurai panjang menambahkan kecantikan wajah sang ratu, Ratu Ini bernama Nyi Ratu Sindangkasih.

Selain cantik jelita, Sindangkasih juga memiliki ilmu lahir dan ilmu batin ia mampu meramal sesuatu yang akan terjadi.

Baca Juga: WAJIB DATANG KE SINI, Bila Kita Ingin Belajar Beladiri, 3 Daerah Gudangnya Para Jawara di Majalengka

Para Senopati kerajaan pun tunduk pada titah sang ratu, bahkan karena wibawanya para Senopati dan rakyat Panidagan tidak ada yang berani menatap Ratu Sindangkasih.

Kebijaksanaan dan keadilan Ratu Sindangkasih membuat rakyat kerajaan Panidagan hidup aman dan tentram.

Para petani maupun pedagang merasa tenang menggarap pekerjaannya karena tidak ada pencuri dan perampok yang mengganggu.

Baca Juga: HAUL KYAI FUAD HASYIM, Karomah Sakti Sang Kyai dan Ilmu Laduni, Dikisahkan Santri Alumni Asal Majalengka

Dalam menjalankan pemerintahannya Ratu Sindangkasih dibantu oleh para Senopati yang mahir dalam bidang kesejahteraan dan keamanan rakyat.

Senopati itu diantaranya adalah Ki gedeng Cigobang, Ki Gedeng Tapa dan Ki Gedeng Kulur.

Pada suatu hari Nyi Ratu Sindangkasih mengadakan pertemuan di pendopo untuk berunding, pertemuan itu dihadiri oleh para Senopati hulubalang kerajaan dan rakyat kerajaan.

"Para Senopati dan rakyatku semuanya tidak lama lagi kerajaan akan mendapat cobaan,

Oleh karena itu semua orang waspada dan siap siaga menghadapi malapetaka yang akan datang,

Lindungilah rakyat dari segala bencana yang mengancam, tenangkan hati rakyat supaya mereka tentang mengerjakan tugas masing-masing dengan baik" ucap Nyi Ratu Sindang Kasih.

" tapi kalau ada utusan dari kerajaan lain yang akan bersahabat dan bekerjasama terimalah dengan baik dan ramah tamah mengerti" ucap Nyi Ratu Sindang Kasih lagi.

"Sebentar lagi akan ada tamu, orang ini berbadan tegap dan cakap, tetapi ia akan menimbulkan bencana.

Akan tetapi semua rakyat yang tidak akan mendapat bencana itu, namun setelah kerajaan ini terlepas dari tangan kami, rakyat akan berubah keyakinan dan kepercayaan.

Sekian nasehatku sekarang kalian boleh pergi meninggalkan pertemuan ini dan silakan melanjutkan lagi pekerjaan masing-masing dengan aman dan tentram". Ucap Nyi Ratu Sindang Kasih.

Mendengar nasehat sang ratu para Patih kerajaan dan rakyat Panidagan tidak ada yang menentang, mereka yakin bahwa semua ucapan Nyi Ratu Sindang Kasih pasti terjadi.

Ki Gedeng Cigobang, Ki Gedeng Tapa dan Ki Gedeng Kulur bertugas menjaga perbatasan kerajaan. Mereka pun menuju ke perbatasan, sesampainya di lokasi perbatasan mereka mendirikan Pondok penjagaan.

Dari tempat ini mereka bisa mengawasi ke seluruh penjuru kerajaan.

Hingga suatu hari ketika mereka sedang asyik berbincang tiba-tiba terlihat seorang pemuda sedang menyeberangi Sungai menuju jalan masuk ke kerajaan, dan ternyata pemuda ini bernama Pangeran Muhammad dari keraton Cirebon.

Ketiga senopati kerajaan ini teringat ramalan Ratu Sindangkasih bahwa akan terjadi apa-apa kalau pemuda itu tidak ditangkap.

Ketiga Senopati ini segera menghampiri dan menghadapkan pemuda kepada sang ratu, dari hasil obrolan itu ternyata sang pemuda mencari buah maja.

Buah maja ini akan digunakan Pengeran Muhamad untuk mengobati rakyat Cirebon yang saat itu terkena wabah penyakit, dan hanya bisa diobati dengan buah maja.

Sang ratu pun memberikan syarat kepada Pangeran Muhammad untuk bisa mendapatkan buah maja tersebut yaitu dengan menikahinya.

Namun pangeran Muhammad menolaknya karena ia sendriri sudah memiliki istri, hal ini membuat sang ratu murka, dan dengan sekejap mata Ratu Sindangkasih menghilang beserta kerajaan dan juga seluruh pohon buah maja.

Itulah kisah tentang buah maja yang menghilang, sehingga orang Cirebon berujar Majae Langka, dan kini menjadi Majalengka.****

Editor: Rahman Prayitno Sodikin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x