Nyi Subang Larang sendiri adalah seorang puteri dari Ki Gede Tapa yang menjadi Penguasa di Syah Bandar Karawang.
Peristiwa pernikahannya terjadi ketika Prabu Siliwangi belum menjadi raja Pajajaran; ia masih bergelar Prabu Jaya Dewata atau Prabu Pamanah Rasa.
Baca Juga: Doa Kanjeng Sunan Gunung Jati Datangkan Rezeki Berlimpah, Dagangan Laris Manis Cepat Habis
Prabu Jaya Dewata saat itu hanya menjadi raja bawahan di wilayah Sindangkasih (Majalengka).
Kerajaan Sindang Kasih adalah salah satu wilayah kekuasaan kerajaan Galuh yang diperintah oleh ayahnya Prabu Dewa Niskala.
Sedangkan kerajaan Sunda-Surawisesa (Pakuan/Bogor) masih dipegang oleh kakak ayahnya Prabu Susuk Tunggal.
Nyimas Subang Larang sebelum menjadi permaisuri dari Prabu Siliwangi telah memeluk Islam dan menjadi santri dari Syekh Hasanuddin atau Syekh Quro.
Syekh Hasanuddin datang ke pulau Jawa tepatnya di Karawang, bersama armada ekspedisi Muhammad Cheng Ho dari dinasti Ming pada tahun 1405 M.
Sesampainya di Karawang, Syekh Hasanudin mendirikan pesantren yang diberi nama Pondok Quro. Oleh karena itu ia mendapat gelar Syekh Quro.