Di Tangan Wartika, Ulat Jerman Disulap Menjadi Pundi-pundi Rupiah

- 14 Desember 2020, 19:24 WIB
Kades Sumber Wetan kecamatan Jatitujuh, Usi Sanusi SKM ketika meninjau peternakan Ulat Jerman milik warganya, Senin 14 Desember 2020
Kades Sumber Wetan kecamatan Jatitujuh, Usi Sanusi SKM ketika meninjau peternakan Ulat Jerman milik warganya, Senin 14 Desember 2020 /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Andra Adyatama

PORTAL MAJALENGKA  -  Ulat, mendengar namanya saja kadang membuat bergidik jijik. Tapi hal itu tidak berlaku bagi Wartika (29 tahun), nyaris setiap hari waktunya dihabiskan di kandang ulat yang disebut Ulat Jerman.

Jelas saja karena Wartika memiliki pekerjaan sebagai peternak ulat Jerman.

Ulat jenis ulat Jerman ini menjadi pundi rupiah bagi warga warga Desa Sumber Wetan kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka ini.

Baca Juga: Ketahanan Pangan Berbasis Keluarga Menjadi Kunci Atasi Pandemi COVID-19

Sebab ulat Jerman banyak digunakan untuk makanan ikan dan burung.

Wartika mulai membuka usaha budidaya ulat jerman dari Maret 2018 lalu. Menurut dia, di daerah  Jatitujuh masih sangat jarang budidaya ulat sehingga dia membidik usaha ini dan kini, Wartika sudah mampu meraup keuntungan.

"Alhamdulillah sudah menghasilkan dari hasil ulat ini. Tapi Saya belum mau sebut angka dulu," ungkap Wartika ketika ditemui di tempat usahanya, Senin 14 Desember 2020.

Baca Juga: Gerbang Tol Karawang Barat Ditutup Saat Rekonstruksi Kasus Penembakan

Sebagai informasi di pasaran, harga perkilo dari ulat Jerman sekitar Rp 30 hingga Rp 35 ribu. Adapun masa panen ulat ini adalah 2 minggu sekali, setiap panen sekitar 51 kilogram ulat bisa dijual ke peternak ikan dan burung di Majalengka yang sudah jadi langganan tetapnya.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x