Mengenal 20 Ajaran Militer yang Diwariskan Prabu Siliwangi Penguasa Pajajaran Bagian I

23 November 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi Prabu Siliwangi. /Tangkapan layar/Instagram @nikeputri123/

PORTAL MAJALENGKA - Nama Pajajaran dengan Prabu Siliwangi tak dapat dipisahkan dalam sejarah wilayah Jawa Barat.

Prabu Siliwangi sebagai Penguasa Pajajaran terkenal sebagai penguasa yang sakti mandraguna.

Kerajaan Pajajaran menemukan kejayaannya kembali saat dipimpin oleh Prabu Siliwangi setelah sebelumnya sejahtera di masa Prabu Wangi.

Baca Juga: Mengenal Prebusakti, Salah Satu dari Dua Puluh Warisan Ajaran Kemiliteran dari Prabu Siliwangi

Dilansir dari buku Kapita Selektra Siliwangi dan Pendidikan Belanagara (2017:10), Prabu Siliwangi mewariskan 20 ajaran kemiliteran yang masih dipergunakan hingga saat ini.

Ajaran kemiliteran sangat dibutuhkan dalam sebuah negara untuk melindungi kedaulatan tanah air.

Berikut 20 ajaran kemiliteran yang diwariskan Prabu Siliwangi bagi bangsa Indonesia bagian I.

Baca Juga: Lengkap! Ini Jadwal Penerbangan Pesawat di BIJB Kertajati Majalengka, Kamis 23 November 2023

1. LISANGBIHWA

Lisangbihwa yakni cara sederhana sebelum perang dilakukan dan hanya bisa dilaksanakan oleh Panglima Perang.

Panglima Perang mengumpulkan pasukan untuk memberikan motivasi dan membakar semangat juang kepada prajurit.

2. SINGHABIHWA

Singhabihwa yakni cara mengalahkan musuh dengan memasukkan tim kecil sebagai penyusup ke barisan musuh.

Baca Juga: Perasaan Jujur Pelatih Persib Bandung kepada Striker Asal Brasil David Da Silva, Ada Apa Ya?

Biasanya tim kecil ini berisi 5 orang dan bekerja dengan cara mempengaruhi mental musuh.

Cara memberikan pengaruh ini dilakukan agar musuh bisa hancur kekuatannya sebelum berperang oleh pikirannya sendiri.

3. MAKARABIHWA

Makarabihwa hampir sama dengan Singhabihwa yakni mengalahkan musuh tanpa berperang.

Baca Juga: Liga 3 Seri 2 Jawa Barat: Persindra Indramayu Takluk oleh Tim Asad Purwakarta, Gagal Tempati Posisi Ketiga

Caranya hampir sama yakni dengan menggunakan kekuatan pengaruh dari dalam kelompok musuh namun berusaha menggagalkan perang.

4. KATRABIHWA

Selanjutnya yakni katrabihwa yaitu pembagian posisi prajurit saat menyerang.

Bila posisi berada di atas, maka senjata yang digunakan yakni menggunakan busur panah.

Sedangkan bila posisi berada di bawah, maka menggunakan senjata tombak dan penyerangan berkuda.

5. GARUDABIHWA

Cara Garudabihwa yakni memecah kekuatan pasukan pada titik-titik tertentu dan tersebar secara acak.

Baca Juga: TOK! UMP Jawa Barat 2024 Naik 3,57 Persen, Segini Besarannya

Setiap titik berjumlah sekitar 20 orang. Penyerangan dilakukan secara serentak lalu kemudian menyebar kembali.

Itulah sekilas tentang 20 ajaran warisan berkaitan dengan kemiliteran dari Prabu Siliwangi bagian I.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Kapita Selekta Siliwangi Bela Negara

Tags

Terkini

Terpopuler