PORTAL MAJALENGKA - Banyaknya tempat wisata yang kini tersebar di Majalengka, menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi masyarakat sekitar.
Warga sekitar wisata yang ada di Majalengka ikut mencari peruntungan dengan berbagai jenis usaha. Contohnya adalah warung makan.
Majalengka yang merupakan bagian dari tatar Sunda, tentunya masakan di warung-warung makan daerah Majalengka kebanyakan mengusung masakan khas Sunda.
Baca Juga: Tak Hanya Lezat Sebagai Lalapan, Daun Kemangi Kaya akan Manfaat bagi Kesehatan
Masakan khas Sunda tak terlepas dari sambal dan lalapan mentah. Sebagian juga menggunakan lalapan yang sudah direbus atau kuluban.
Biasanya lalapan yang familiar dengan lidah Indonesia dan sering disajikan di warung makan berbagai daerah adalah ketimun, kol, kemangi, atau kacang panjang.
Berbeda halnya jika berkunjung ke warung makan yang ada di Majalengka.
Beberapa warung makan yang menyajikan masakan khas Sunda juga menyuguhkan lalapan yang terbilang unik.
Pasalnya keunikan ini tercipta dari ketidak biasaannya masyarakat Indonesia memakan lalapan ini.
Baca Juga: Tahukah Manfaat dan Khasiat Jahe Bagi Penderita Asma? Simak Penjelasan Berikut
Berikut lalapan unik yang biasanya ada di warung makan khas Sunda daerah Majalengka.
1. Jahe Ngora
Ngora bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah muda. Jahe yang merupakan rempah-rempah untuk dicampur dalam masakan, rupanya bisa juga dinikmati sebagai teman sambal.
Di warung makan daerah Majalengka, jahe ngora dijadikan lalapan tanpa direbus terlebih dahulu.
Sensasi segar dan hangat dalam tenggorokan membuat rasa unik tersendiri, apalagi bila dicampur dengan rasa pedasnya sambal.
2. Koneng Ngora
Koneng adalah kunyit yang juga merupakan rempah dan biasa dicampur dengan masakan.
Selain wangi, kunyit juga biasanya dijadikan bahan dasar jamu yang difungsikan untuk menjaga kesehatan lambung.
Di Majalengka, kunyit yang masih muda dikonsumsi mentah sebagai lalapan yang memiliki rasa unik dan tentunya menyehatkan.
Baca Juga: 5 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
3. Sintrong
Sebetulnya sintrong merupakan jenis rerumputan yang biasanya tumbuh liar di perkebunan dengan tanah yang gembur.
Sintrong sendiri memiliki rasa sedikit mint dan segar. Sebagian masyarakat Sunda biasanya menjadikan tanaman ini sebagai bahan dasar sayur.
Namun di Majalengka, apalagi di warung makan, sintrong lebih banyak digunakan sebagai lalapan mentah yang memiliki rasa unik yakni segar, mint dan sedikit pedas.
4. Tespong
Tespong merupakan tanaman yang daunnya bergerigi dan memiliki batang sedikit gemuk mirip seledri.
Sekilas memang terlihat seperti seledri namun mempunyai ukuran daun dan batang yang lebih besar.
Rasa tespong juga terbilang unik, karena memiliki rasa segar, sedikit pedas, dan rasa sedikit mint.
Lalapan ini konon memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan tentunya banyak tersebar di warung makan daerah Majalengka.
Baca Juga: 12 Kuliner Khas Sunda yang Masih Ditemukan di Majalengka, Urutan Ke-7 Dihidangkan saat Musim Hujan
5. Daun Mangga Muda
Majalengka sebagai salah satu penghasil buah mangga tentu juga memanfaatkan daunnya sebagai santapan.
Buah mangga muda di warung makan daerah Majalengka sering disajikan sebagai lalapan mentah.
Rasa dari pucuk daun mangga ini terasa sedikit sepat atau kelat, namun segar, dan wangi. Apalagi jika ditemani dengan sambal tomat yang segar.
6. Pohpohan
Pohpohan adalah jenis lalapan berikutnya yang terbilang unik namun cukup umum di tatar Sunda.
Lalapan dengan daun cukup lebar dan memiliki bulu-bulu halus di daunnya ini memiliki rasa mint dan segar, serta kriuk.
Dengan keunikan tekstur dan rasa tersebut, pohpohan masih menjadi primadona lalapan unik yang cukup mudah ditemui.
Itulah lalapan unik yang biasanya ada di warung makan khas Sunda daerah Majalengka.
Jika merasa lapar saat berwisata ke Majalengka, alangkah baiknya mampir ke warung makan untuk menikmati sensasi lalapan unik ini. *