Kisah Keramat Abu Nawas Mampu Membutakan dan Menyembuhkan Mata Wanita yang Pengaruhi Istrinya

30 November 2022, 20:43 WIB
Kisah Keramat Abu Nawas Mampu Membutakan dan Menyembuhkan Mata Wanita yang Pengaruhi Istrinya /Youtube/@humorsufiofficial

PORTAL MAJALENGKA - Abu Nawas merupakan tokoh sufi sekaligus pujangga Arab terkenal yang hidup di zaman Raja Harun Al Rasyid.

Bukan hanya itu, Abu Nawas juga dikenal seorang yang cerdas dan cerdik serta berperangai baik. Sehingga tidak heran, kalau Raja Harun Al Rasyid kagum padanya.

Bukan hanya itu, Abu Nawas juga merupakan sosok yang bijak dalam menyelesaikan permaslahan yang dihadapinya.

Baca Juga: Gus Baha: Allah SWT Malu Untuk Menyiksa Dua Orang Ini, Siapa Mereka?

Dikisahkan kehidupan rumah tangga Abu Nawas terbilang cukup sederhana. Sedanhkan jika Abu Nawas ingin kaya ia bisa saja mewujudkannya karena hubungan Abu Nawas dengan Baginda Raja cukup dekat.

Sudah berulang kali Baginda Raja menawarka jabatan di istana dengan gaji yang lumayan besar, namun Abu Nawas selalu menolaknya.

Abu Nawas lebih memilih menjadi masyarakat biasa dengan kehidupan yang sederhana.

Baca Juga: Abu Nawas Dapat Rezeki Nomplok Karena Sabar dengan Keadaan Hidupnya

Saking sederhananya tidak ada barang mewah yang terdapat di dalam rumah Abu Nawas.

Meski demikian Abu Nawas selalu bersyukur dengan apa yang dimilikinya.

Kesederhanaannya ini ia terapkan juga kepada istri dan anak-anaknya.

Baca Juga: Gila! Abu Nawas Sanggupi Permintaan Raja Membangun Istana di Awang-awang

Bukan hanya itu, Abu Nawas juga selalu mendidik keluarganya dengan ajaran agama, sehingga keluarga Abu Nawas terkenal di masyarakat sebagau keluarga yang religius.

Dalam keseharian di dalam rumah saja Abu Nawas menerapkan kebiasaan baik dan sesuai tuntunan agama.

Kebiasaan tersebut adalah ketika Abu Nawas akan masuk rumah ia selalu mengucapkan salam dan setelah masuk ke dalam rumah Ia pun tak lupa Mengucapkan 'Alhamdulillah'.

Begitu juga dengan sang istri maupun anak-anaknya mereka senantiasa dididik oleh Abu Nawas supaya menerapkan kebiasaan baik itu.

Suatu hari saat Abu Nawas pulang dari hutan guna mencari kayu bakar ia mengetuk pintu rumahnya dan mengucapkan salam. Namun tak ada jawaban sama sekali dari dalam rumahnya.

Dengan perasaan was-was Abu Nawas masuk ke dalam rumah untuk mencari keberadaan istrinya.

Betapa kagetnya Abu Nawas ia melihat istrinya yang sedang duduk termenung di pojok ruangan

"Alhamdulillah ternyata istriku baik-baik saja," batin Abu Nawas.

Tapi Abu Nawas heran kenapa sang istri tidak membalas salamnya

"Wahai istriku kenapa kau tidak menjawab salamku?," tanya Abu Nawas.

Sang istri hanya terdiam tatapan matanya seperti sedang memendam kegundahan.

Melihat perubahan sikap istrinya membuat Abu Nawas pun cemas

"Ada apa denganmu wahai istriku, mengapa tiba-tiba kamu seperti ini?," tanya Abu Nawas khawatir.

Sang istri lalu menoleh ke arah Abu Nawas dengan mata yang berkaca-kaca

"Wahai suamiku orang-orang yang dekat dengan Baginda Raja semuanya hidup enak kebutuhannya selalu terpenuhi sedangkan kita, sampai kapan kita akan terus begini?,"

"Sekiranya engkau mau menemui Baginda Raja dan meminta jabatan di istana, pasti Baginda Raja akan dengan senang hati memberimu jabatan sebagai Hakim dan engkau akan menerima gaji yang besar. Dengan begitu kehidupan kita akan tercukupi, apapun kebutuhan yang kita inginkan pasti akan terwujud," tutur sang istri.

Perkataan istrinya itu membuat Abu Nawas kaget

"Kenapa kau bicara seperti itu, tidak takutkah engkau dengan hari perhitungan di akhirat kelak bila kita hidup dalam kemewahan hal itu justru akan menjadi beban kita saat ditanya dari mana kita mendapatkan dan dikemanakan harta kita yang banyak itu," ujar Abu Nawas.

Tapi raut kesedihan masih terlihat jelas di wajahnya, Abu Nawas pun kemudian berdoa

"Ya Allah Siapa yang hendak merusak rumah tanggaku melalui istriku, maka butakanlah matanya,"

Beberapa hari kemudian saat Abu Nawas sedang berdzikir datanglah seorang wanita asing ke rumahnya.

Abu Nawas selalu mempersilahkan duduk di ruangan tempat ia biasa menerima tamunya

"Ada perlu apa Bu?," tanya Abu Nawas.

"Mata saya tiba-tiba buta Tuan, padahal selama ini saya tidak pernah merasakan keluhan sakit pada mata saya," jawab wanita itu

Keluhan wanita tersebut mengingatkan Abu Nawas akan doanya tempo hari

"Apakah anda sering menemui istri saya?," tanya Abu Nawas.

"Iya Tuan Abu, saat anda tidak di rumah, saya sering menemui istri Tuan untuk mengajaknya ngobrol," jawab wanita tersebut.

"Doakanlah saya tuan agar mata saya sembuh dari kebutaan," pintas si wanita.

"Saya akan mendoakan untuk kesembuhan matamu tapi setelah itu saya minta kepadamu untuk tidak lagi mencampuri urusan rumah tanggaku, jangan kau hasut istriku supaya hidup dalam kemewahan," tegas Abu Nawas.

Si wanita itu pun kaget mendengarnya, ia tak menyangka Abu Nawas mengetahuinya.

"Maafkan saya tuan memang beberapa hari ini saya sering membujuk istri Tuan agar dia meminta kepada tuan bersedia menjadi hakim istana," balas wanita tersebut.

"Perbuatanmu saya maafkan tapi jangan kau ulangi lagi," kata Abu Nawas menasehati.

Kemudian Abu Nawas mendoakan si wanita agar disembuhkan dari penyakit kebutaan.

Beberapa hari kemudian wanita itu dapat kembali melihat seperti sedia kala dan ia tak lagi berani mempengaruhi istri Abu Nawas.***

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler