Profil KH Abdul Halim, Ulama Majalengka Keturunan Sunan Gunung Jati

16 November 2022, 19:18 WIB
Profil KH Abdul Halim, Ulama Majalengka Keturunan Sunan Gunung Jati /YouTube

PORTAL MAJALENGKA – KH Abdul Halim ulama asal Majalengka merupakan salah satu ulama pejuang yang melawan penjajah untuk kemerdekaan Indonesia.

Beliau juga termasuk salah satu tokoh paling berpengaruh di Majalengka dan masih keturunan Sunan Gunung Jati.

KH Abdul Halim memiliki nama kecil Otong Syatori yang lahir pada 26 Juni 1887 M atau 4 Syawal 1304 H di desa Ciborelang, kecamatan Jatiwangi Majalengka.

Baca Juga: KH Abdul Halim, Sosok Ulama Majalengka Pencetus Sistem Pendidikan yang Brilian Era Revolusi Kemerdekaan

Secara garis keturunan, Otong Syatori masih memiliki darah keturunan Sunan Gunung Jati dari jalur ibu.

Sedangkan dari jalur ayah masih keturunan Banten. Ayah beliau bernama KH Muhammad Iskandar bin KH Abdullah Komar bin Nursalim yang merupakan ulama keturunan kerajaan Banten.

Sedangkan ibunya bernama Hj Siti Mutmainah putri dari KH Imam Safari yang masih keturunan Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: Orang Ini Berani Tempeleng Gus Muwafiq saat Hendak Ziarah Walisongo

Nama Otong Syatori merupakan nama khas anak Pasundan. Nama Otong merupakan panggilan sayang dan manja yang diberikan orang tua KH Abdul Halim saat kecil. Sebab, beliau adalah putra bungsu dan sangat dimanja oleh kedua orang tuanya.

KH Abdul Halim merupakan putra bungsu dari delapan bersaudara, yaitu Iloh Mardiyah, Empon Kotbiyah, Empeu Sodariyah, Jubaedi, Iping Maesaroh, Hidayat, dan Siti Sa’diyah.

Meskipun lahir di masa kolonial, sebagai anak bungsu, KH Abdul Halim tidak kekurangan kasih sayang orang tua dan saudara-saudaranya. Sebagai keturunan ulama, KH Abdul Halim dididik orang tuanya langsung dalam masalah ilmu agama.

Baca Juga: Elkan Baggott Tampil 90 Menit, Gillingham Sukses Kalahkan AFC Fylde di Emirates FA Cup

Selain kepada orang tuanya, KH Abdul Halim juga belajar agama kepada orang lain dengan niatan bisa bersosial dengan masyarakat, bahkan KH Abdul Halim belajar huruf latin kepada salah satu orang Kristen yang bernama Mr. Van Hoeven.

Di usianya yang semakin bertambah KH Abdul Halim juga bergaul dengan anak-anak keturunan China yang seusia dengannya. Semua itu dibiarkan oleh orang tua sebagai bekal dakwah di masyarakat kelak saat sudah dewasa.

Meskipun demikian, KH Muhammad Iskandar sebagai orang tua tetap memiliki rasa khawatir akan ilmu yang didapat dari sang anak, yaitu KH Abdul Halim. Namun dengan pengawasan yang ketat, KH Abdul Halim mampu tumbuh menjadi ulama besar dari Majalengka.

Pengalaman yang didapat KH Abdul Halim saat masih kecil, dengan bergaul bebas tanpa memandang agama dan suku serta pernah belajar huruf latin kepada orang non muslim membuat KH Abdul Halim memiliki kepribadian yang santun dan luwes di tengah masyarakat dan menjadikan dakwah beliau mudah diterima oleh masyarakat.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Buku Potret KH Abdul Halim

Tags

Terkini

Terpopuler