Selamet Riyadi, Lelaki yang Rela Berjalan Kaki ke Makam Sunan Gunung Jati Demi Mendapatkan Keberkahan Air Wali

2 Agustus 2022, 18:30 WIB
Makam Sunan Gunung Jati selalu didatangi para peziarah, yang rela berjalan kaki. /Firman Wijaksana/Jurnal Garut

 

PORTAL MAJALENGKA – Sunan Gunung Jati meninggalkan berbagai macam keberkahan untuk masyarakat Indonesia. Banyak peninggalan-peninggalan Sunan Gunung Jati yang diyakini mengandung berkah. Seperti sumur di komplek pemakaman Sunan Gunung Jati.

Masyarakat sekitar meyakini bahwa sumur tersebut mengandung berkah Sunan Gunung Jati, sehingga tidak jarang dari para peziarah saat hendak pulang mengambil air dari sumur tersebut dan bahkan ada yang rela mandi di sumur peninggalan Sunan Gunung Jati.

Keberkahan yang dimiliki Sunan Gunung Jati tentu bukan tanpa sebab. Semasa hidupnya Sunan Gunung Jati mengabdi kepada Allah dengan cara menyebarkan Islam di tanah Jawa. Hal ini menjadikan Sunan Gunung Jati dekat dengan Allah dan memiliki keistimewaan di mata Allah SWT.

Baca Juga: Kisah Seorang Lelaki yang Ziarah Makam Sunan Gunung Jati Demi Mendapat Berkah dan Keselamatan Bagi Keluarga

Tidak sedikit orang yang datang ke makam Sunan Gunung Jati merasakan keberkahan saat sampai di rumah. Orang-orang demikian adalah orang yang datang dengan niat yang benar dan meminta kepada Allah melalui wasilah Sunan Gunung Jati.

Salah satu kisah orang yang merasakan keberkahan Sunan Gunung Jati adalah lelaki bernama Selamet Riyadi, laki-laki berusia kira-kira 50 tahun. Dia memiliki bengkel knalpot mobil.

Dia suka berziarah ke makam-makam wali beserta rombongan dipimpin oleh guru ngajinya. Dia melakukan ziarah pada malam Jumat Kliwon (hari Kamis) dengan alasan pada hari itu para wali sedang melakukan “pertemuan”, sehingga permohonannya kemungkinan besar dikabulkan.

Selamet bercerita bahwa sebelum naik haji, ibunya berziarah lebih dahulu ke makam Sunan Gunung Jati. Sebelum menikahkan anaknya, Selamet pernah memohon doa restu kepada arwah orang tuanya di kuburan.

Baca Juga: Kisah Siti Fatimah Perempuan Indramayu, Ziarah Makam Sunan Gunung Demi Berkah dan Mengobati Luka Psikologi

Kadang-kadang, ziarah ke makam Sunan Gunung Jati dia lakukan dengan jalan kaki mulai pukul 21.00 dan tiba di tempat pada pukul 23.30.

Dia mengikuti nasihat orang tuanya bahwa pergi ke tempat ziarah (juga pulangnya) sebaiknya dilakukan dengan berjalan kaki. Bahkan, harus puasa dua hari sebelum malam Jumat Kliwon.

Di makam Sunan Gunung Jati, Selamet berdoa, mengikuti tahlil tengah malam, dan masuk ke ruang Ong Tien (Balai Mergu).

Menurutnya, Ong Tien sudah memeluk agama Islam, untuk itu Selamet tidak berbeban masuk ke Balai Mergu. Istri Selamet Riyadi juga suka berziarah, namun dia tidak berjalan kaki ke tempat ziarah.

Baca Juga: Pantas Diterima Masyarakat Jawa, Selain Karomah Inilah Tugas Pokok Setiap Anggota Wali Songo

Istrinya selalu pulang membawa air dari sumur wali. Air itu kemudian dibawa ke makam orang tuanya dan dipercikkan di atasnya. Dia melakukannya karena meyakini air itu hasil doa wali. Lewat air itu, dia berharap orang tuanya mendapat bagian pahala. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Buku Ziarah Makam Sunan Gunung Jati di Mata Orang Kristen

Tags

Terkini

Terpopuler