Masih dalam catatan Kronik Cina Kuil Sam-Po-Kong disebutkan bahwa setelah berguru selama satu Tahun di Ampel, Raden Patah kemudian membuka lahan kosong.
Lahan kosong itu berada di daerah berawa yang letaknya di sebelah timur Semarang tepatnya di Kaki Gunung Muria pada tahun 1475.
Ditempat inilah Raden Fatah membangun Pesantren dan mendidik para santri-santrinya.
Bukan hanya ilmu Agama saja tetapi Raden Fatah juga mengajarkan tentang ilmu kemiliteran dan kenegaraan.
Semua ilmu yang diajarkan Raden Fatah yang ia peroleh dari Sunan Ampel dan ayah angkatnya.
3 tahun kemudian Raden Fatah berhasil mendirikan Masjid yang sangat ia impi-impikan.
Masjid yang nantinya tidak akan berubah menjadi kuil penyembah dirinya, Masjid itu kemudian dikenal dengan nama Masjid Agung Demak.***