PORTAL MAJALENGKA - Prabu Siliwangi atau Jayadewata Sri Baduga Maharaja merupakan penguasa Kerajaan Pajajaran pada 1482-1521.
Pada masanya, Prabu Siliwangi sangat disegani dalam menjalankan tampuk pemerintahan di Pajajaran.
Seakan tak ada cacat, Prabu Siliwangi berhasil membawa Pajajaran ke masa keemasan serta berhasil menyatukan Galuh dan Sunda.
Dilansir dari buku Pakuan Pajajaran di Tengah Pusaran Sejarah Dunia (2010:281), rakyat Pajajaran senantiasa patuh terhadap titah dan perintah Prabu Siliwangi.
Bukan hanya sebatas menghormati Prabu Siliwangi sebagai penguasa, namun rupanya baik pegawai kerajaan atau rakyat biasa akan senang bila diberi perintah oleh penguasanya.
Raja Pajajaran itu menjunjung asas-asas dalam memberi perintah. Sehingga tak heran jika perintahnya selalu dituruti.
Baca Juga: Pengamat Sebut Pasangan Ganjar-Mahfud Tokoh Kompeten Dalam Pemberantasan Korupsi
Asas pemberian perintah yang diaplikasikan kakek Sunan Gunung Jati tersebut dinamakan dengan Dasa Pasanta.
Dasa Pasanta memiliki arti sepuluh panenang yang berarti cara memberi perintah yang baik agar orang yang diberi perintah bisa menjalankan tugasnya dengan optimal.
Berikut Dasa Pasanta yang diaplikasikan Prabu Siliwangi dalam memerintah saat berkuasa di Pajajaran.
Baca Juga: Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024 yang Ditetapkan Tiga Menteri
1. Guna
Kata guna yang termasuk dalam asas pemberi perintah memiliki arti yaitu suatu perintah harus jelas manfaat dan kegunaannya.
Dalam menjunjung asas guna, sebaiknya pemimpin menjelaskan manfaat kepada yang diperintah sehingga paham akan tugas yang diembannya.
2. Ramah
Suami Nyi Subang Larang tersebut mengedepankan budi pekerti sehingga dalam memberi perintah pun harus dengan santun.
Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Sebut Indonesia Raih Peringkat Ke-3 dalam SGIE
3. Hook
Perintah harus disertai dengan penghargaan terhadap yang diperintah. Artinya reward akan keberhasilan tugas adalah bagian dari semangat tercapainya tugas.
4. Pesok
Pesok adalah perintah harus bisa menimbulkan kebanggaan dan kepercayaan diri bagi yang diperintahnya. Sehingga muncul motivasi dalam menjalankannya.
5. Asih
Setiap memberi perintah harus dilakukan penuh kasih sayang dan tidak semena-mena. Karena kesemena-menaan akan menimbulkan keterpaksaan.
6. Karunia
Perintah sebaiknya dapat diterima sebagai wujud kasih sayang atau kepercayaan dari pemimpin kepada yang diperintah.
7. Mukpruk
Mukpruk lebih menitik beratkan kepada seorang yang memberi perintah dalam hal sifat dan cara kerja.
Artinya, pemimpin harus mampu menentramkan hati para bawahannya. Sehingga merasa nyaman dan memiliki semangat kerja yang tinggi.
Baca Juga: KTP Sakti Ganjar-Mahfud Menjamin Distribusi Bansos Tepat Sasaran
8. Ngulas
Pemimpin yang baik selalu melakukan evaluasi dalam setiap hasil pekerjaan dan memberikan koreksi dengan santun terhadap hasil pekerjaan yang kurang memuaskan.
9. Nyecep
Pemimpin yang baik akan menjadi oanutan bagi bawahannya. Tidak hanya memberi perintah, pemimpin juga harus memberi perhatian baik berupa moral maupun material.
10. Ngala Angen
Agar si penerima perintah dengan sepenuh hati menjalankan tugasnya, hendaknya pemimpin mampu memberikan pengaruh yang baik.
Baca Juga: Ini Daftar Nama Peserta Dangdut Academy 6 Final Audition Grup Enam Selasa, 26 Desember 2023
Pengaruh baik tersebut dilakukan oleh pemimpin baik kepada keluarga, pegawai ataupun rakyatnya.
Itulah sepuluh asas pemberian perintah yang disebut sebagai Dasa Pasanta dan diaplikasikan oleh Prabu Siliwangi saat berkuasa.***