Dengan beterbangan ribuan kelelawar yang tiada henti-hentinya berkelebat di atas kepalanya.
Rasa takut dan juga khawatir terus menghantui, hingga doa terakhir pun selesai dibacakan oleh Haji Sulaiman.
"Setelah selesai, saya langsung saja pergi dengan perasaan merinding," kata Haji Sulaiman.
Beberapa waktu kemudian, Gus Dur pun meluangkan waktunya untuk berziarah ke makam yang ada di Panjalu tersebut.
Dan Gus Dur pun memperkenalkan kepada masyarakat, bahwa yang dimakamkan di pulau kecil tersebut adalah makam seorang wali Allah.
Makam tersebut adalah makam seorang wali yang semasa hidupnya menyebarkan ajaran agama Islam di Ciamis sana.
Pelan-pelan, makam Syekh Panjalu tersebut semakin ramai dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah.
Ketika Gus Dur menjabat sebagai Presiden, ia pun membantu memperbaiki sarana dan prasarana di lokasi makam Syekh Panjalu, Ciamis.
Sehingga makam Syekh Panjalu tersebut kini semakin nyaman untuk bisa dikunjungi oleh para penziarah.
Selain itu juga, Gus Dur pun membangun pasar tradisional dan dermaga dari Panjalu Menuju Pulau Nusa Gede.