Apa Pendapat Para Ulama Mengenai Qunut Witir di Bulan Ramadhan? Simak Penjelasannya

- 25 Maret 2023, 12:30 WIB
Apa Pendapat Para Ulama Mengenai Qunut Witir di Bulan Ramadhan? Simak Penjelasannya
Apa Pendapat Para Ulama Mengenai Qunut Witir di Bulan Ramadhan? Simak Penjelasannya /pixabay.com

PORTAL MAJALENGKA - Berkaitan dengan qunut witir menurut Madzhab Maliki berpendapat bahwa hal itu tidak disunnahkan.

Sementara Imam al-Nawawi berpendapat bahwa qunut disunnahkan di akhir shalat witir pada separuh akhir Ramadhan.

Pendapat tersebut sesuai dengan pandangan Madzhab Syafii yang diyakininya, bahwa qunut witir dilakukan pada akhir shalat witir setelah ruku’ pada separuh kedua bulan Ramadlan.

Baca Juga: Mimpi Basah di Siang Ramadhan, Apakah Membatalkan Puasa? Ini Jawabannya

Mengenai qunut pada sholat Witir ini, Imam al-Nawawi dalam al-Adzkar menegaskan sebagai berikut:

ويستحب القنوت عندنا في النصف الأخير من شهر رمضان في الركعة الأخيرة من الوتر، ولنا وجه: أن يقنت فيها في جميع شهر رمضان، ووجه ثالث: في جميع السنة، وهو مذهبُ أبي حنيفة، والمعروف من مذهبنا هو الأوّل

“Menurut kami, disunnahkan qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafi’iyyah) yang berpendapat, disunnah qunut di sepanjang Ramadhan.

Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunnahkan qunut di seluruh shalat sunnah. Ini menurut Madzhab Abu Hanifah.

Baca Juga: Nama 9 Pintu Makam Sunan Gunung Jati, Kenapa Peziarah Hanya Dibolehkan sampai Pintu Ketiga?

Namun yang baik menurut madzhab kami adalah model yang pertama, yaitu qunut pada separuh akhir Ramadhan.”

Beberapa pendapat ataupandangan lain mengenai qunut witir banyak muncul perbedaan. Namun demikian sebagian besar memperbolehkan.

Beberapa dalil yang banyak digunakan diantaranya dari Al Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma, cucu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah mengajarinya beberapa kalimat yang saya ucapkan dalam shalat witir, yaitu

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Hari Ketiga Ramadhan 25 Maret 2023 Wilayah Cirebon Lengkap dengan Niat dan Doa Buka Puasa

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahummahdini fî man hadait, wa ‘âfini fî man ‘âfait, wa tawallanî fî man tawallait, wa bâriklî fî mâ a‘thait, wa qinî syarra mâ qadhait, fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik, wa innahû lâ yazillu man wâlait, wa lâ ya‘izzu man ‘âdait, tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait, fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait, wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam

Mengenai apa yang disampaikan cucu Rasulullah juga sitegaskan pula oleh Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz.

Beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengajarkan do’a qunut pada cucunya Hasan, beliau tidak mengatakan padanya: “Bacalah do’a qunut tersebut pada sebagian waktu saja”.

Berdasarkan hal tersebut sekiranya bisa menjadi isyarat bahwa membaca qunut witir terus menerus adalah sesuatu yang dibolehkan.

Pendapat atau pandanga lain juga disampaikan Ibnu Taimiyah (setelah menyebutkan pendapat para ulama tentang qunut witir) , beliau berkata, “Hakekatnya, qunut witir adalah sejenis do’a yang dibolehkan dalam shalat. Siapa yang mau membacanya, silakan. Dan yang enggan pun dipersilakan.

Sebagaimana dalam shalat witir, seseorang boleh memilih tiga, lima, atau tujuh raka’at semampunya . Begitu pula ketika ia melakukan witir tiga raka’at, maka ia boleh melaksanakan." Wallahu a’lam ***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x