Network
PORTAL MAJALENGKA - Karomah Mbah Kholil Bangkalan berguru dengan Syekh Abu Dzarrin yang telah wafat.
Syaikhona Kholil Bangkalan atau Mbah Kholil Bangkalan merupakan sosok ulama besar yang masyhur di Nusantara.
Tidak sedikit orang yang mengetahuinya keramat Mbah Kholil Bangkalan. Sehingga banyak yang meyakini bahwa Mbah Kholil Bangkalan merupakan wali Allah.
Baca Juga: Bombardir Liverpool, Real Madrid Pastikan Satu Kakinya di Perempat Final Liga Champions Eropa
Selain memliki santri yang terkenal dengan karomahnya dan kealimannya, ia juga memiliki seorang guru yang sangat dikaguminya.
Dikisahkan, ketika Mbah Kholil Bangkalan masih muda ia mendengar bahwa di Pasuruan terdapat seorang Kyai yang sangat sakti, namanya Syekh Abu Dzarrin.
Saat itu, Mbah Kholil Bangkalan muda ingin sekali belajar kepada Syekh Abu Dzarrin.
Baca Juga: 10 Objek Wisata Alam Lombok Terbaik, Miliki Pesona Menakjubkan dan Wajib Kamu Kunjungi saat Liburan
Syekh Abu Dzarrin merupaka ulama kharismatik Pasuruan penerus perjuangan Rasulullah SAW dalam berdakwah di jalan Allah SWT.
Semangatnya untuk menimba ilmu sangat menggebu-gebu sehingga jarak dari Bangkalan di Pulau Madura ke Pasuruan di Pulau Jawa tidak dianggapnya sebagai rintangan.
Namun, saat Mbah Kholil Bangkalan pergi menemui Syekh Abu Dzarrin di Desa Wilungan Pasuruan di mana ia membuka Pesantren ternyata Syekh Abu Dzarrin sudah wafat.
Baca Juga: Kapolda Jambi Berhasil Dievakuasi secara Dramatis dengan Helikopter dari Hutan Tamiai Kerinci
Syekh Abu Dzarrin wafat hanya beberapa hari sebelum kedatangan Mbah Kholil Bangkalan muda.
Putus sudah harapannya untuk mewujudkan harapannya untuk berguru kepada Syekh Abu Dzarrin yang terkenal memiliki ilmu tinggi tersebut.
Pada hari berikutnya Mbah Kholil Bangkalan memutuskan untuk bertakziah ke makam Syekh Abu Dzarrin.
Saat itu di depan makam Syekh Abu Dzarrin, Mbah Kholil Bangkalan muda membaca Alquran hingga 40 hari.
Hingga pada hari yang ke-44, saat Mbah Kholil Bangkalan muda tengah tertidur di makam Syekh Abu Dzarrin, ia pun bermimpi bertemu dengan Syekh Abu Dzarrin.
Dalam mimpinya itu almarhum Syekh Abu Dzarrin mengatakan kepada Mbah Kholil Bangkalan muda
"Niatmu untuk belajar sungguh terpuji telah aku ajarkan kepadamu beberapa ilmu, maka peliharalah,"
Maka, ketika Mbah Kholil Bangkalan terbangun ia dengan tiba-tiba sudah hafal kandungan Kitab Imriti, Asmuni, dan Alfiah yang merupakan Kitab utama Pondok Pesantren Syekh Abu Dzarrin.
Itulah kisah karomah Mbah Kholil Bangkalan yang berguru pada orang yang telah wafat Syekh abu Dzarrin. Waallahua'lam bisshawab.***
