Baca Juga: Hilangnya Kerajaan Dalam Sehari Menjadi Asal-usul Situ Sangiang di Majalengka
Kemudian raja dan rombongan tiba di wilayah Winduaji dan memanggil Adipati Anom untuk berbicara.
Dalam pembicaraannya Amangkurat Agung sudah tak kuat menahan sakit. Sehingga ia menitipkan pesan kepada Adipati Anom.
Pesan yang diterima yakni apabila ia meninggal ingin dikuburkan di wilayah Tegalarum dan menyerahkan takhtanya kepada Adipati Anom. Dengan syarat dapat merebut kekuasaannya dari tangan Pangeran Trunojoyo.
Baca Juga: Asal-usul Kerajaan Mataram dan Profil 10 Raja Penguasanya
Singkat cerita Amangkurat Agung menghembuskan napas terakhir hingga Adipati Anom pun bergegas bersama rombongan untuk menuju Tegalarum.
Untuk menyempurnakan jenazah ayahnya, ia memerintahkan penduduk di sebuah pedukuhan yang dilewati untuk memandikan jenazah Amangkurat Agung.
Maka dari situlah lahir sebuah nama yakni Paguyangan. Paguyangan apabila diartikan dalam bahasa Indonesia adalah tempat memandikan jenazah.
Baca Juga: RIWAYAT PERTEMUAN Nur Muhammad dengan 4 Unsur Alam sebelum Penciptaan Nabi Adam AS
Paguyangan masuk wilayah Brebes Selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Banyumas.