Asal-usul Nama Desa Paguyangan karena Memandikan Jenazah Amangkurat Agung dari Mataram

- 15 November 2022, 20:52 WIB
Foto Dokumen. Rombongan Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta mengarak sesaji dan kelambu pengganti menuju makam Sunan Amangkurat Agung, Jumat 3 September 2021. Asal-usul Nama Desa Paguyangan karena memandikan jenazah Amangkurat Agung dari Mataram.
Foto Dokumen. Rombongan Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta mengarak sesaji dan kelambu pengganti menuju makam Sunan Amangkurat Agung, Jumat 3 September 2021. Asal-usul Nama Desa Paguyangan karena memandikan jenazah Amangkurat Agung dari Mataram. /Ichsan N Rosyid - Beritasoloraya.com

Ia melarikan diri melewati Imogiri, menyusuri pantai selatan, lalu masuk ke Kebumen, Petanahan, Gombong, dan Banyumas.

Namun dalam perjalanan ia bertemu dengan Adipati Anom, Pangeran Puger, dan Pangeran Singasari.

Baca Juga: Cimol Bisnis Makanan Modal Kecil Banyak Dicari, Begini Resepnya

Di luar dugaan, mereka saling melempar tanggung jawab karena tak mau mengawal raja Mataram itu.

Akhirnya Adipati Anom kemudian bersedia mengawal ayahnya. Alasan yang paling utama adalah karena kehadiran Sekar Arum.

Sekar Arum merupakan selir dari ayahnya yang paling cantik. Adipati Anom mulai menggoda Sekar Arum hingga Sekar Arum melarikan diri karena merasa jengkel.

Baca Juga: Kecelakaan Maut Tol Cipali KM 139, Korban 3 Tewas 7 Luka-luka

Sekar Arum melarikan diri kala Adipati Anom sedang meminta bantuan pasukan Belanda untuk turut andil mengambil alih kekuasaannya itu.

Singkat cerita Adipati Anom kecewa karena Sekar Arum telah melarikan diri. Namun perjalanan tetap harus dilanjutkan bersama Amangkurat Agung dan rombongan.

Saat tiba di wilayah Ajibarang, Amangkurat Agung mengalami sakit yang cukup parah dan merasa dirinya sudah dekat dengan ajal.

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku Galuh Purba Antologi Cerita Rakyat Brebes Selatan karya Dimas Indiana Senja, dkk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x