Network
PORTAL MAJALENGKA - Wayang adalah satu dari berbagai warisan kebudayaan masa lampau yang mampu bertahan dan masih banyak diminati khususnya orang Jawa, Sunda, dan Bali. Wayang diakui UNESCO sebagai kesenian yang berasal dari Indonesia.
Pertunjukan wayang menggunakan boneka yang terbuat dari pahatan kulit atau kayu. Boneka tersebut dipakai untuk memerankan tokoh dalam berbagai kisah atau lakon pewayangan.
Orang yang berperan menentukan dan membawakan alur cerita sekaligus memerankan serta menggerakan wayang dinamakan dalang, yang memiliki peran sentral dalam sebuah pagelaran wayang.
Baca Juga: Semalam Tugu Yogyakarta Dibanjiri Lautan Manusia, Saksikan Keseruan Wayang Jogja Night Carnival 2022
Diperkirakan wayang sudah ada sejak zaman neolitikum jauh sebelum konsep berbagai agama masuk ke Indonesia, karena pertunjukan wayang sudah digunakan di Nusantara untuk upacara yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap Hyang.
Kisah pewayangan di masa neolitikum banyak menceritakan tentang kepahlawanan para leluhur. Nenek moyang masyarakat Jawa mempercayai bahwa roh leluhur yang sudah mati akan menjadi pelindung generasi berikutnya.
Pada 1500 SM, nenek moyang masyarakat Jawa melakukan upacara penyembahan terhadap roh leluhur yang telah meninggal dan upacara itu dikemas menjadi sebuah pertunjukan yang saat itu disebut sebagai pertunjukan bayangan.
Masuknya agama Hindu ke Indonesia sangat berdampak terhadap kebudayaan yang sudah ada. Epos Ramayana dan Mahabharata dianggap memiliki banyak kesamaan dengan keyakinan orang Jawa kuno saat itu, sehingga tidak heran jika epos tersebut mudah diadaptasikan.
Baca Juga: Sunan Giri Wali Suka Kesenian, Berjasa Besar Dalam Perubahan Seni Pertunjukan Wayang Kulit
