Network
"Lho pantesan saha, makanya tadi saya ketemu kuntilanak Gus," kata Kirun.
"Di mana?," tanya Gus Dur.
"Dia mainan HP di atas kuburan Gus," jawab Kirun.
"Lho terus bagaimana?," tanya Gus Dur penasaran.
"Saya tanyakan dia Gus, 'Eh kuntilanak kok kamu mainan HP di atas kuburan?," kata Kirun.
Baca Juga: Syekh Abdul Qodir Jaelani Bocorkan Pijar Lentera untuk Hati yang Sedang Dilanda Kegelapan
"Apa jawab dia?," tanya Gus Dur lagi.
"Iya Pak, saya kalau mainan di bawah kuburan tidak ada sinyal, jadinya saya main HP di sini," kata Kirun menirukan kuntilanak itu.
Pada waktu itu, jawaban Gus Dur atas pertanyaan Kirun memang tidak serius. Hingga suatu ketika menurut penuturan Kirun, suatu hari selang beberapa bulan Gus Dur menjelaskan mengapa sering mengajak Kirun ziarah ke makam keramat.
"Suatu saat saya dituturi Gus Dur," kata Kirun kepada jamaah.
Baca Juga: Bansos BPNT Sembako Kemensos Cair November 2022 Cek Nama Kalian Disini
"Mas Kirun, sampeyan itu tidak usah bingung-bingung, saya suka mendatangi petilasan dan kuburan keramat itu ada maksudnya," kata Gus Dur.
"Maksudnya nopo Gus?," tanya Kirun.
"Maksudnya itu begini, sebenarnya petilasan dan kuburan keramat itu sudah didatangi orang, kalau nanti saya datang ke sana, biasanya yang datang menjadi semakin banyak. Ritual-ritual yang menyimpang dari ajaran Islam itu bisa hilang, biar ndak keliru arah. Karena yang mendatangi semakin banyak biasanya yang membutuhkan tempat Sholat. Kalau sudah begitu biasanya akan dibangun musholla atau masjid yang bisa dipakai untuk Sholat," jawab Gus Dur.
"Oh begitu," kata Kirun.
Baca Juga: Kisah Santri Mbah Sholeh Darat Diantar Pulang oleh Lumba-Lumba dan Dijemput Kembali oleh Gurunya
"Nah selanjutnya, biasanya kalau sudah didatangi banyak orang akan ada banyak masyarakat sekitar yang biasanya berjualan, baik berjualan kopi, teh, makanan dan lainnya. Sehingga bisa memperbaiki perekonomian masyarakat sekitar, akhirnya tempat-tempat itu bukan hanya digunakan untuk ziarah tetapi juga bisa mendatangkan rezeki bagi masyarakat sekitar," jawab Gus Dur.***
