RAHASIA KAROMAH Mbah Hasyim Asy’ari, Kakek dari Gus Dur Lakukan Pertapaan di Goa Hira

- 23 Oktober 2022, 16:09 WIB
 Kisah karomah mbah Hasyim Asy'ari, lakukan tirakat bertapa di Goa Hira
Kisah karomah mbah Hasyim Asy'ari, lakukan tirakat bertapa di Goa Hira /Tangkap layar youtube.com/Santri Story Official


PORTAL MAJALENGKA - KH. Hasyim Asy'ari atau Mbah Hasyim Asy'ari adalah kakek dari KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Mbah Hasyim Asy'ari adalah salah satu pelopor terbentuknya jam'iyah terbesar di Nusantara yaitu Nahdhatul Ulama.

Kakek dari Gus Dur, Mbah Hasyim Asy'ari saat mudanya sudah dapatkan satu gelar yang sangat luar biasa yaitu mendapatkan gelar Hadrotus Syekh, yang sangat jarang sekali orang bisa mendapatkannya.

Mbah Hasyim Asy'ari juga dikenal sebagai salah seorang wali Allah yang memiliki karomah sangat luar biasa.

Apa rahasia dari kehebatan yang sangat luar biasa yang dimiliki Mbah Hasyim Asy'ari ini, berikut kisah tirakat yang dilakukan oleh Mbah Hasyim Asy'ari saat masih muda, dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube Pecinta Para Wali.

Ini Merupakan rahasia kehebatan keramat wali yang dimiliki Mbah Hasyim Asy'ari, yang merupakan kakek dari Gus Dur.

Berhasil mendirikin satu jamiyah yang begitu besar di Nusantara yaitu Nahdlatul Ulama, Mbah Hasyim Asy'ari kakek dari Gus Dur ini ternyata melakukan tirakat yang begitu dahsyat saat muda.

Kisah ini terpercaya, ada seorang Kyai bernama Mbah Kyai Toyib (ada yang mengatakan beliau dari Bugul Pasuruan). Beliau seorang Kyai sepuh, guru dari KH Abdullah Hunain Lekok dan KH Abdul Hamid Pasuruan berguru kepada Mbah Kyai Thoyib.

Suatu ketika Mbah Thoyib bermimpi bertemu dengan Mbah Hasyim Asy’ari padahal beliau sudah wafat. Dalam mimpi tersebut Mbah Hasyim Asy’ari tiba-tiba menendang dada Mbah Thoyib dengan keras.

Setelah kejadian mimpi tersebut, dengan kuasa Allah SWT segala ilmu oleh Allah seakan-akan dituangkan kepada beliau, dan beliau diberi kemudahan memahami dan menghafal banyak kitab.

Menurut almarhum KH Ishaq Lathif, beliau dari almarhum KH Shobati bahwa Mbah Hasyim Asy’ari telah mengaji satu kitab yaitu kitab Fathul Qorib sebanyak 41 kali.

Artinya berapa banyak ulama yang telah didatangi Mbah Hasyim Asy’ari hanya untuk belajar satu kitab saja.

Mungkin 25 ulama, 35 ulama atau mungkin 41 ulama hanya untuk belajar satu kitab yaitu Fathul Qorib.

Sangat jarang sekali apalagi di zaman ini orang yang mau menghatamkan suatu kitab sampai berkali-kali bahkan berpuluh-puluh kali dengan guru yang berbeda-beda pula.

Padahal kita sudah khatam satu kitab pada Kyai A, B dan C, sudah khatam satu kitab tiga kali pada tiga orang ulama, sudah merasa cukup dan selanjutnya tinggal dihafalkan.

Hal tersebut tidak berlaku bagi Mbah Hasyim Asy'ari. Beliau tidak hanya mengejar ilmu tapi juga mengejar barokah dari banyaknya guru-guru beliau tersebut.

Semakin banyak belajar kepada ulama maka otomatis semakin banyak pula barokah yang Insya Allah didapat

Diceritakan, bahwa Mbah Hasyim Asy'ari saat mengajar santri-santrinya di pesantren Tebuireng sering menangis jika membaca kitab fikih Fathul Qorib.

Kenangan terhadap ngaji kitab itu amat mendalam di hati Mbah Hasyim Asy’ari, hingga haru tak kuasa ditahannya setiap kali baris Fathul Qarib dia ajarkan pada santri.

Mbah Hasyim Asy’ari Adalah pribadi yang tekun, semangat dalam belajar, kuat dalam riyadhoh (tirakat) untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT

Di tengah-tengah kesibukan menuntun ilmu, beliau menyempatkan diri berziarah ke tempat-tempat mustajab seperti padang Arafah, Gua Hira, Maqam Ibrahim, termasuk ke makam Rasulullah SAW.

Setiap sabtu pagi beliau berangkat menuju Goa Hira di Jabal Nur, kurang lebih 10 km di luar kota Mekah untuk mempelajari dan menghafalkan hadis-hadis nabi.

Setiap berangkat menuju Gua Hira, Mbah Hasyim Asy'ari selalu membawa Alquran dan kitab-kitab yang ingin dipelajarinya.

Jika hari Jumat tiba, beliau bergegas turun menuju kota Mekah guna menunaikan salat Jumat di sana.

Diceritakan oleh KH Agus M Zaki, tentang sang kakek Mbah Hasyim Asy’ari dalam melakukan tirakat saat masih muda.

“Saya dapat kisah tentang Mbah Hasyim Asy'ari. Setelah mengkhhatamkan kitab Bukhari-Muslim dan menerima sanadnya. Beliau berbekal segenggam beras, menyepi di gua hira dan membaca kedua kitab itu selama 40 hari. Ternyata belum sampai 41 hari, beras sudah habis Akhirnya beliau mencuil sedikit lembaran-lembaran kitab Bukhari Muslim yang dibacanya sebagai ganti beras yang telah habis,” terangnya.

Diceritakan pula bahwa, Mbah Hasyim Asy’ari ketika mondok beliau makan nasi aking (kerak) lalu beliau bungkus pakai kain lalu digantung di kamarnya.

Setiap kali mau masak beliau ambil lidi, beliau tusuk bungkusan nasi aking tersebut, nasi aking yang keluar karena ditusuk itulah yang dimasak buat makan untuk hari itu.

Seandainya tidak beruntung nasi aking yang ditusuk tidak keluar berarti hari itu tidak makan. Begitu dahsyat tirakat yang dilakukan Mbah Hasyim Asy’ari muda. Sholu ala Nabi Muhammad. ***

Sumber: YouTube Pecinta Para Wali

Editor: Rahman Prayitno Sodikin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x