Terusan yang diambil dari nama istrinya. Di mana diceritakan pada saat itu istrinya Zubaedah bersama sang mertua atau ibunda Harun Al Rasyid, Kharizuran, pergi ke Tanah Suci melaksanakan ibadah haji.
Ketika keduanya sampai di Tanah Suci tersebut, mereka menyaksikan penduduk setempat tengah mengalami kekurangan air.
Sehingga keduanya kemudian mengabarkan hal tersebut kepada sang khalifah dan meminta agar bisa membuatkan saluran air untuk menolong penduduk di Tanah Suci tersebut.
Baca Juga: Hasil Balapan MotoGP Aragon 2022: Enea Bastianini Juara, Marc Marquez Jadi Sorotan
Dan seperti ditulis oleh Imam As-Suyuthi, Khalifah Harun Al Rasyid meninggal saat memimpin Perang Thus, sebuah wilayah di Khurasan, karena sakit.
Khalifah Harun Al Rasyid meninggal dunia di usia 45 tahun, di Khurasan, pada 3 atau 4 Jumadil Tsani 193 H/809 M. Ia menjadi khalifah kurang lebih selama 23 tahun 6 bulan (170-194 H/786-809 M). .
Saat itu Daulah Bani Abbasiyyah Baghdad khususnya dan dunia Islam pada umumnya benar-benar merasa sangat kehilangan akan sosok seorang pemimpin yang shalih dan adil. Seorang pemimpin yang amanah yang dicintai oleh semua lapisan warganya.
Demikian paparan sekilas mengenai sosok Pemimipin Ideal Khalifah Harun Ar-Rasyid yang lekat dengan cerita Abu Nawas, yang diambil dari sumber buku Sejarah Para Khalifah. Semoga bermanfaat.***