Sosok wali Allah yang selamat dari maut itu adalah KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, presiden ke empat negara republik Indonesia dan ketua umum PBNU.
Kisah itu bermula pada suatu malam, Hasyim Wahid, adik bungsu Gus Dur sedang menunggunya di kantor.
Gus Dur ke kamar mandi di seberang koridor kantornya di gedung PBNU. Setelah sekian lama, ia tak muncul juga.
Baca Juga: RAJA JIN KAGUM! Berikan Bonus Ganda untuk Abu Nawas Berkat Kejujurannya Memilih Sebuah Kapak
Karena tak dapat menunggu lagi, Hasyim dan beberapa orang lainnya membuka paksa pintu kamar mandi dan mendapatkan Gus Dur tak sadarkan diri di lantai.
Saudaranya yang lain, dr. Umar Wahid, dipanggil dan Gus Dur dilarikan ke rumah sakit.
Umar mengumpulkan teman-temannya dan malam itu ahli bedah syaraf terbaik di Indonesia berkumpul di rumah sakit untuk berunding dengan Umar.
Baca Juga: Alasan Gus Dur Menyesal Ketika Mengeluarkan Dekrit Presiden Membubarkan DPR-MPR Bikin Geleng Kepala
Tampaknya Gus Dur tak akan bertahan hidup. Tekanan darahnya meningkat hingga ke taraf fatal dan denyut nadi serta tanda-tanda vital lainnya menunjukkan ia nyaris menghadapi maut.
Gus Dur didiagnosis menderita stroke berat. Satu-satunya cara mengatasinya adalah dengan melakukan pembedahan darurat dengan memasukkan pipa plastik guna mengeluarkan cairan dari tengkorak kepalanya.