Mereka mengatakan bahwa merekalah yang seharusnya berguru kepada Syekh Magelung Sakti.
Syekh Magelung Sakti menjadi bingung bukan kepalang, pasalnya sudah jauh berjalan belum juga menemukan Sunan Gunung Jati.
Syekh Magelung Sakti merasakan perasaannya gundah. Bahkan terbersit dalam pikirannya bahwa dia harus pulang lagi.
Syekh Magelung Sakti mengenang kembali apa yang disampaikan oleh Nabi Khidir AS kepada dirinya untuk mencari seorang guru Mursyid bagi dirinya.
Baca Juga: Timnas Indonesia U16 Unggul dari Vietnam pada Babak Pertama Final Piala AFF U16 2022
Syekh Magelung Sakti mencoba menghibur diri bahwa dia masih dalam perjuangan untuk mencari guru sejatinya.
Dikisahkan perjalan Syekh Magelung Sakti sudah sampai hingga selat Malaka, dia dikagetkan dengan suara sapaan orang yang berada di belakangnya.
Seakan tahu dengan jalan pikiran Syekh Magelung Sakti yang didera dengan kekacauan dalam pikirannya.
"Maaf ki sanak Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Syekh Magelung Sakti bertanya kepada orang yang menegurnya.
"Barangkali Iya dan barangkali tidak, namaku Resi Purba Sanghyang Dursasana Prabu Sangkala," jawab orang berpakaian serba putih itu.