Network
"Iya Kyai saya akan menyampaikan surat ini," jawab si Fulan tanpa berani menatap dan bertanya kenapa Mbah Kholil Bangkalan menyuruh demikian.
Setelah sowan kepada Mbah Kholil, Fulan pun langsung pulang ke rumahnya. Berbagai pertanyaan berkecamuk di benaknya mengenai surat titipan Mbah Kholil untuk seekor anjing itu.
Baca Juga: Ternyata Kebanyakan Murid Syekh Siti Jenar Berasal Dari Cirebon, Inilah Nama-Nama Muridnya
Hari keberangkatan jamaah haji pun tiba. Dengan niat yang ikhlas Fulan berangkat ke tanah suci. Sesampainya di Makkah, Fulan menunaikan ibadah hajinya dengan baik.
Namun demikian, Fulan belum tenang jika amanat yang dipesankan Mbah Kholil belum dilaksanakan. Segeralah Fulan pergi ke halaman Masjidil Haram terdorong karena patuhnya kepada Mbah Kholil ingin segera menyampaikan pesan yang sangat aneh itu.
Tak disangka di tengah ia merenung cara menemukan anjing itu, tiba-tiba entah dari mana datangnya di depannya berdiri seekor anjing hitam.
Baca Juga: Kontroversi Asal-Usul Syekh Siti Jenar, Benarkah Keturunan Sunan Gunung Jati?
Tanpa pikir panjang Fulan segera meraih surat yang ada di sakunya, dan disodorkannya surat itu kepada si anjing hitam.
Telinga anjing itu bergerak-gerak, lalu menggigit surat itu pelan-pelan. Beberapa saat anjing itu menatap tajam kepada wajah si Fulan seolah-olah ingin mengungkapkan rasa terima kasih.
Setelah itu dengan langkah tenang dan berwibawa sang anjing hitam itu meninggalkan Fulan yang masih terpana. Fulan merasa lega sebab amanat yang tidak dipahami itu sudah ditunaikan.
