PORTAL MAJALENGKA - Ia memiliki nama lengkap Abu Mansur Abdul Qahir ibn Tahir Ibnu Muhammad Al-Baghdadi.
Mengenai tanggal kelahirannya para sejarawan memperkirakan ia wafat pafa tahun 1037 atau 1038 M. Ia dikenal sebagai ahli sejarah, filsafat, teologi dan Matematika.
Dalam masa hidupnya, wilayah Khurasan nyaris identik dengan nama al-Baghdadi sendiri, sebab boleh dikata semua ilmuan daerah metropolitan tersebut hasil asuhannya.
Bahkan juga dalam kota Nishapur, kota yang ia mukimi beberapa lama menjadi semacam diklat (pendidikan dan pelatihan) untuk mencetak kader-kader dengan kualitas SDM yang maksimal.
Dikedua kota itulah al-Baghdadi menepa dan menggembleng para cendekiawan muda dengan memberikan sejumlah ilmu yang ia kuasai.
Antara lain mengenai prinsip-prinsip dasar aritmatika (ilmu hitung yang menjadi cikal bakal matematika), teologi, ilmu hukum, matematika faraid dan sebagainya.
Baca Juga: Harga Tiket dan Jadwal Nonton Film Pengabdi Setan 2 di Bioskop Cirebon, 4 Agustus 2022
Ilmu yang pertama kali dikenali, kemudian ditekuni, justru kesustraan dan hukum. Kemudian ia sudah menjadi dosen.
Akan tetapi ia tetap menyisihkan sebagian waktunya untuk menulis buku-buku tentang hukum, aritmatika dan matematika, ilmu kewarisan (faraid) dengan nilai ilmiah yang terbilang tinggi.