Tanpa sepengetahuan teman-temannya Syekh Nawawi al-Bantani mengurung diri dalam kamarnya. Teman-temannya tidak ada yang tahu aktivitas apa yang sedang dilakukan olehnya.
Dalam kamar tersebut Syekh Nawawi al-Bantani ternyata sedang menulis kitab Fiqih sebagaimana yang dikehendaki oleh sang guru tersebut.
Baca Juga: Kemenkes Prioritaskan 1,4 Juta Tenaga Kesehatan Dapat Vaksinasi Booster Kedua
Dalam waktu relatif singkat yakni dalam yaitu dua bulan dari bulan Ramadhan hingga Syawal, Syekh Nawawi al-Bantani dapat menyelesaikan penulisan kitab Syarah Safinah Ash-Shalah yang kemudian diberinya judul Sullamul Munajah.
Selesai menulis Syekh Nawawi al-Bantani menyuruh salah seorang temannya untuk memperlihatkan naskah kitab itu kepada Syekh Ahmad Zaini Dahlan gurunya.
"Ini tulisan Nawawi? Ya, pembahasannya bagus susunan tata bahasa dan penjelasannya mudah dan ringkas," Sang Guru memuji prestasi Syekh Nawawi dalam menulis kitab.
Baca Juga: Ajaib! Orang Buta yang Tiba-tiba Sembuh dalam Satu Malam, Begini Kisahnya
Padahal semua itu dilakukan oleh Syekh Nawawi al-Bantani pada saat masih mejnadi santri di usia yang masih relatif muda.
Karena kagum terhadap kemajuan muridnya Sang Guru kemudian menyuruh Syekh Nawawi al-Bantani ntuk datang menghadapnya.
"Engkau Sungguh pintar dan cepat sekali menulis seperti inilah kitab yang aku kehendaki," ujar Sang Guru.