Keramat Walisongo: Cara Sunan Giri Taklukkan Bala Tentara Majapahit, Ubah Sawah Jadi Lautan

- 21 Juli 2022, 00:00 WIB
Sunan Giri memiliki banyak keramat yang membuat tentara Majapahit tidak berkutik.
Sunan Giri memiliki banyak keramat yang membuat tentara Majapahit tidak berkutik. /pastiaswaja.org

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Giri adalah salah satu Walisongo dan pendiri kerajaan Giri Kedaton, yang berkedudukan di daerah Gresik, Jawa Timur.

Sunan Giri membangun Giri Kedaton sebagai pusat penyebaran agama Islam di pulau Jawa yang pengaruhnya bahkan sampai ke Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

Sunan Giri merupakan sosok Walisongo yang diberi berbagai keistimewaan dan keramat oleh Allah SWT.

Alkisah Prabu Brawijaya 5 penguasa Kerajaan Majapahit diserbu Prabu Gerindrawardhana dari Kediri. Prabu Brawijaya gugur dalam pertempuran sengit yang mempertahankan ibukota Majapahit tersebut.

Baca Juga: Keramat Walisongo: Kalahkan Jawara Sakti, Sunan Giri Mengubah Angsa Jadi Naga

Sementara itu Ratu Darawati mengungsi ke Ampeldenta, lantaran penguasa Majapahit yang sah telah tiada sedangkan Prabu Gerindrawardhana dari Kediri bukan keturunan Raden Wijaya pendiri Kerajaan Majapahit

Sunan Giri memproklamasikan daerah Bukit Giri sebagai kerajaan yang berdaulat. Kabar itu terdengar Prabu Girindrawardhana, kemudian sang Prabu mengirimkan dua Senopati telik sandi yang telah terlatih ke bukit Giri untuk membunuh Sunan Giri.

Kedua Senopati tersebut ialah Lembu Sura dan Kebo Arjan. Keduanya memiliki kesaktian yang sangat tinggi dan berpengalaman dalam tugas-tugas rahasia menumpas musuh negara.

Keduanya segera berangkat ke Giri Kedaton ataupun kerajaan Giri untuk memasuki Keraton Giri keduanya membutuhkan waktu lama.

Mereka harus memperoleh keterangan lengkap mengenai kebiasaan Sunan Giri. Untuk itu keduanya menyamar menjadi penduduk biasa dan bertanya kepada para santri tentang kebiasaan Sunan Giri.

Baca Juga: Dialog Alot Syekh Siti Jenar dan Sunan Giri Wali Sunan Gunung Jati sebelum Eksekusi Mati: Itu Kesalahan Besar!

Pada suatu malam setelah memperoleh cukup dan tahap kedua Senopati pilihan tersebut berhasil menyusup ke wilayah Giri Kedaton.

Keduanya bersembunyi di sebuah kolam yang biasa digunakan Sunan Giri untuk mengambil air wudhu guna melaksanakan sholat tahajud. Langkah dia terhenti manakala melihat dua orang menghadangnya di tepi kolam.

Kedua senopati telah siap-siap dengan kerisnya yang terhunus, namun sungguh aneh tubuh kedua Senopati itu mendadak menggigil ketakutan .

Ada Perbawa Agung yang keluar dari pribadi Sunan Giri, pembawa aneh itu yang melumpuhkan otot, tulang dan sendi mereka. “Kalian ini mau apa,” tanya Sunan Giri.

Aneh mereka hendak berbohong tetapi justru lidahnya mengatakan hal yang sebenarnya dan mengakui tujuan mereka datang ke sana.

Baca Juga: BEGAWAN MINTO SEMERU, Brahmana Sakti Tantang Sunan Giri, Sahabat Sunan Gunung Jati Hanya Putarkan Tasbih

“Kami adalah utusan Prabu Girindrawardhana yang ditugaskan untuk membunuh Kanjeng Sunan,” jawab keduanya kompak dengan gemetar.

“Kalau begitu laksanakan perintah Raja kalian itu,” ujar Sunan Giri dengan tenangnya.

“Aaaampun Kanjeng Sunan. Tubuh kami gemetaran. Kami merasa takut kepada Kanjeng Sunan. Mohon ampun maafkan kami kami hanya menjalankan perintah. Kalau tidak menuruti printah Baginda Raja tentu kami akan dihabisi. Biarkan kami hidup jangan bunuh kami,ujarv mereka dengan wajah ketakutan.

“Loh kalian ini aneh, bukankah kalian yang bermaksud membunuh saya? Mengapa justru kalian yang takut kepada saya,” tanya balik Sunan Giri.

“Ampuni kami Kanjeng Sunan,” kata kedua Senopati tersebut dengan suara tersendat-sendat.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap Keramat yang Dimiliki Gus Baha, Hingga Berikan Julukan yang Luar Biasa

“Baiklah saya ampuni kalian dan sebaiknya sekarang kalian kembali pulang ke Majapahit beritahu hal ini kepada raja kalian,” perintah Sunan Giri.

Dengan hati lega kedua Senopati tersebut segera ambil langkah seribu menuju kota Raja Majapahit. Prabu Girindrawardhana heran melihat kedua Senopati yang sangat diandalkannya itu lari terbirit-birit.

Prabu itu lebih heran setelah mendengar penuturan pengalaman keduanya pada saat berada di Giri Kedaton. “Apa-apaan ini,” pekik Prabu Gerindrawardhana

“Sudah di hadapan orangnya kalian ternyata tak mampu membunuhnya,” Prabu marah.

“Benar Gusti Prabu, orang itu memiliki kesaktian yang sangat tinggi. Kami tidak tahu nama ilmu yang ia praktikkan saat itu yang jelas tubuh kami gemetar dan tak berdaya. Kami merasa ketakutan teramat sangat,” jelas Kedua Senopati itu dengan ekspresi wajah ketakutan.

Baca Juga: KETIKA GUS DUR Dicaci dan Dimaki, Kiai Zainal Saksikan Langsung Keramat Cucu Mbah Hasyim Asy’ari Ini

Mendengar penjelasan kedua Senopati andalannya itu Prabu itu penasaran. “Sebenarnya sesakti apakah dia,” gumamnya.

Setelah mendengar laporan anak buahnya, Sang Prabu memerintahkan Mahapatih Majapahit untuk mengumpulkan bala tentara ke Giri Kedaton dengan membawa peralatan yang lengkap.

Pada esok harinya ribuan tentara Majapahit bergerak menuju Giri. Pemandangan yang langka itu menarik perhatian penduduk sekitar Giri Kedaton, mereka ketakutan melihat jumlah tentara Majapahit yang besar sehingga mereka berlarian menuju puncak gunung.

Sedangkan Sunan Giri juga sudah mengetahui datangnya pasukan Majapahit dalam jumlah besar, namun beliau tetap bersikap tenang seperti tidak terjadi sesuatu.

“Bukan aku yang menjadi perkara, tapi mereka sendiri yang menyerang lebih dahulu ke Giri Kedaton,” kata Sunan Giri dalam hatinya sambil memperhatikan pasukan Majapahit dari atas bukit.

Baca Juga: KERAMAT WALI! Meski Sudah Wafat, KH Hasyim Asy’ari Menjadi Tempat Konsultasi Gus Dur Dalam Mengambil Keputusan

Sementara itu pasukan Majapahit yang berjumlah besar itu sudah hampir mendekati kaki gunung, Sunan Giri bergumam dengan Bahasa yang sulit dipahami tiba-tiba saja sawah-sawah di depan dan di kanan dan di kiri serta di belakang laskar Majapahit berubah menjadi lautan.

Laskar Majapahit yang berjumlah ribuan orang itu tidak mampu bergerak, mereka hanya berdiam diri di tempat itu dan keadaan itupun berlangsung hingga berhari-hari.

Sehingga prajurit Majapahit banyak yang menderita kelaparan. Sunan Giri Tidak sampai hati melihat penderitaan para prajurit tersebut. Dari atas bukit tiba-tiba berjatuhan, umbi-umbian semacam ketela bentul dan lain sebagainya.

Tak lama kemudian lautan yang tadinya mengepung Laskar itu pun akhirnya lenyap dan berubah kembali menjadi sawah. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: YouTube Tafakkur Fiddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x