Waktu terus bergulir, sejak pertemuan malam itu, Kyai Hasbullah dan Kyai Bisri Sansuri kerap datang ke Tebuireng untuk meminta restu pada KH Hasyim Asy'ari perihal rencana mendirikan jamiyyah.
Namun, KH Hasyim masih belum memberikan restu terkait perencanaan tersebut. Meski dalam hatinya, beliau juga menyetujui hal yang diajukan itu.
Baca Juga: Keramat Wali Habib Sholeh Tanggul Sembuhkan Penyakit Stroke dengan Cara Bakar Uang
Namun, kake Gus Dur itu khawatir jika dengan berdirinya wadah jamiyyah yang lebih besar, akan berakibat menimbulkan perpecahan umat.
Sementara di Bangkalan, Madura, Mbah Kholil telah mengetahui kerisauan yang dirasakan muridnya, KH Hasyim Asy'ari.
Mbah Kholil Bangkalan kemudian memanggil seorang santri yang bernama As'ad Syamsul Arifin untuk menemuinya.
Baca Juga: KOPIAH MBAH AS’AD Tidak Mempan Dibom Pesawat Tempur Belanda, Keramat Wali Maha Sakti
Saat As'ad datang menghadap, Mbah Kholil Bangkalan lalu menyampaikan sesuatu pada santrinya itu.
"Begini As'ad, saya mau minta tolong dengan tanganmu sendiri," ucap Mbah Kholil membuka pembicaraan.
"Inggih kyai," jawab As'ad dengan penuh kelembutan.