5 Karomah Sakti Mbah Moen: Berbicara dengan Hujan hingga Tahu Tanggal Wafatnya

- 5 Juli 2022, 11:19 WIB
5 Karomah Sakti Mbah Moen: Berbicara dengan Hujan hingga Tahu Tanggal Wafatnya
5 Karomah Sakti Mbah Moen: Berbicara dengan Hujan hingga Tahu Tanggal Wafatnya /tangkapan layar Instagram @@santri_mbah_moen

PORTAL MAJALENGKA - Mbah Moen panggilan KH Maimoen Zubair dikenal sebagai Wali Allah yang memiliki banyak karomah.

Mbah Moen adalah sosok Kiai karismatik yang disegani dan didatangi banyak kalangan untuk diminta nasehatnya.

Dalam proses dakwahnya Mbah Moen memiliki banyak karomah yang tidak diketahui banyak orang.

Baca Juga: 5 Karomah Sakti Mbah Kholil Bangkalan Madura yang Dirahasiakan oleh Beliau

Dilansir dari berbagai sumber berikut beberapa karomah dari Mbah Moen:

1. Bertemu Nabi Khidir

Nabi Khidir dipercaya sampai saat ini masih hidup dan tak jarang memberikan ilmu kepada ulama-ulama yang sudah terpilih.

Mbah Moen adalah salah satu ulama yang dipercaya dipilih untuk ditemui oleh Nabi Khiridir As. Cerita ini masyhur di kalangan masyarakat.

Baca Juga: ADA AJA IDENYA, Gus Dur Bikin Maling Kecele dan Minder hingga Gagal Beraksi

Dalam banyak cerita, Mbah Moen saat sedang berada di Jawa Timur, sekira pukul 11.00 WIB, Mbah Moen merasakan seperti ada yang memanggil dirinya yang suara tersebut datang dari makam dekat pondok.

Di makam itu, ada sesorang berpakaian petani yang tak lain adalah Nabi Khidir As.

Nabi Khidir berkata kepada Mbah Moen,"Kamu cinta kepada saya, saya juga cinta kepada kamu, dijamin Gusti Allah nantinya,"

Baca Juga: SULUK LINGLUNG, 5 Nasihat Nabi Khidir AS Untuk Sunan Kalijaga, Hidup di Masa Sunan Gunung Jati

Kemudian Nabi Khidir mendoakan Mbah Moen lama sekali. Selanjutnya Nabi Khidir menghilang, kemudian Mbah Moen kembali ke pondok.

2. Mengetahui Tanggal Wafatnya

Karomah lain yang dianugerahkan kepada Mbah Moen adalah mengetahui kapan beliu waafat.

Dikisahkan oleh jemaah haji asal Tegalrejo, Magelang bernama Sodikun.

Saat itu, Sodikun diminta kakaknya untuk sowan pada Mbah Moen yang tengah menunaikan ibadah haji.

Singkat cerita, Sodikin akhirnya bertemu Mbah Moen dan bertanya sampai kapan Mbah Moen akan tinggal di Makkah. 

Mbah Moen menjawab bahwa dia akan tinggal sampai tanggal 5.

Sodikun merasa heran karena ibadah haji jika dihitung dari kalender hijriah maupun masehi akan berakhir di sekitar tanggal belasan.

Rupanya, pada 5 Dzulhijjah 1440 H atau 6 Agustus 2019, Sodikin baru menyadari bahwa tanggal tersebut adalah waktu di mana Mbah Moen wafat.

3. Menerima pesan langsung dari Nabi Muhammad SAW melalui mimpi

Salah satu murid Mbah Moen adalah Habib Zaky yang merupakan keturunan Rasullah. Sebelum berguru ke Mbah Moen Habib Zaky diberi wejangan oleh pamannya agar tidak memberitahui Mbah Moen bahwa dirinya adalah Habaib.

Namun siapa sangka ternyata, Mbah Moen mengetahui hal itu. Di tengah malam Mbah Moen mendatangi Habib Zaky lalu mengatakan mengapa dirinya tidak menyebutkan kalau keturunan Rasulullah SAW.

Ternyata Mbah Moen mendapatkan pesan melalui mimpi dan bertemu dengan Rasullah, yang menitipkan salah satu anak cucunya.

4. Menghentikan hujan deras saat mengisi pengajian

Salah satu karomah yang sudah banyak diketahui banyak orang adalah Mbah Moen diberikan karomah seperti bicara dengan hujan dan menghentikannya. 

Saat mengisi sebuah pengajian di sebuah desa, tiba-tiba hujan deras disertai angin terjadi dan air hujan sampai mengenai pakaian Mbah Moen.

Di tengah kepanikan panitia pengajian dan segenap undangan, ternyata Mbah Mun menyikapi dengan tenang.

Mbah Maimun Zubair melantunkan doa yang diamini oleh para peserta pengajian. Hujan pun berhenti seketika, sehingga acara pengajian dilanjutkan hingga selesai.

5. Melipat waktu

Karomah Mbah Maimun Zubair yang satu ini diceritakan langsung oleh KH Fadlolan Musyaffa yang merupakan pengasuh Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang.

KH Fadlolan Musyaffa saat masih belajar di mesir pernah diminta mengantarkan Mbah Moen berziarah ke makam Imam Syadzili di Mesir.

Kyai Fadlolan yang saat itu tengah berkuliah di sana bingung karena waktu yang dimiliki Mbah Maimun di sana terbatas.

Di sisi lain, jarak tempuh menuju makam sangat jauh dan umumnya harus menginap. Namun, karena mendapat permintaan langsung dari Mbah Maimun maka mereka pun berangkat.

Menempuh perjalanan 400 km, ternyata rombongan tiba dengan waktu hanya 2,5 jam yang biasanya sampai 9 jam.

Inilah beberapa karomah dari salah satu Waliallah Almarhum Mbah Moen.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Berbagi Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x