Network
PORTAL MAJALENGKA - Dalam tradisi pesantren hubungan antara guru dan santri kadang begitu kuat. Hal itu karena keikhlasan guru dan kepatuhan santri.
Di antara santri di Pesantren bimbingan Syaikhona Kholil Bangkalan Madura terdapat santri yang memiliki cara tersendiri dalam mewujudkan pengabdiannya.
Santri ini begitu totalitas dalam melayani guru di pesantren tersebut, sehingga Ia tidak sempat belajar ilmu agama.
Baca Juga: Habib Abdullah Bil Faqih Bermimpi: 'Kamu Gak Takut Kualat, Itu Putra Mbah Hamid, Wali Abdal'
Biasanya setiap pesantren memiliki santri seperti itu, para santri menyebutnya Khodam.
Dalam keseharian seorang Khodam membantu apa saja seperti menggendong Putra Syaikhona Kholil, membawakan kitab, mengantar surat, serta memijat kaki Syaikhona Kholil.
Pada suatu hari dalam suasana santai Syaikhona Kholil memanggil Khodam.
Baca Juga: Mbah Hasyim Asy'ari Gendong Seorang Nabi yang Lumpuh di Bawah Guyuran Hujan Lebat, Kisah Wali Allah
"Khodam apakah kamu sudah sholat Asar," tanya Syaikhona Kholil.
