"Apalagi usia saya juga sudah ada di ambang pintu ajal yang tak lama lagi Allah pasti memanggil ruh saya. Jika ada saya mohon petunjuk dan izin Kyai untuk mencarikannya," ujarnya.
Tanpa berpikir panjang, Mbah Kholil Bangkalan langsung memanggil Mbah Hasyim As'ari yang ada di belakang rumahnya yang sedang mengurus kuda.
Mendengar Mbah Kholil Bangkalan memanggilnya, spontan Mbah Hasyim Asy'ari langsung lari tunggang-langgang menghadap sang guru.
"Kiai manggil saya?," tanya Mbah Hasyim Asy'ari.
"Iya," jawab Mbah Kholil Bangkalan.
Tanpa banyak tanya lagi, Mbah Hasyim Asy'ari langsung merunduk, kemudian Mbah Kholil Bangkalan berkata kepada tamu itu.
"Ini dia calon menantumu yang akan meneruskan perjuangan mu," ujar Mbah Kholil Bangkalan.
Tamu pun terkejut, tegang, dan tak habis pikir sambil bergumam dalam hatinya.