INILAH 20 Pesan Gus Dur Sebagai Wali untuk Masyarakat Indonesia

- 2 Juli 2022, 17:50 WIB
Gus Dur menjadi guru bangsa dan pemimpin yang banyak memberikan semangat motivasi dan kebaikan untuk masyarakat.
Gus Dur menjadi guru bangsa dan pemimpin yang banyak memberikan semangat motivasi dan kebaikan untuk masyarakat. /facebook/udin/

PORTAL MAJALENGKA - Gus Dur yang bernama lengkap Abdurrahman Wahid merupakan Presiden Indonesia ke-4 yang lahir 7 September 1940 di Jombang, Jawa Timur.

Gus Dur lahir dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah. Guru bangsa, reformis, cendekiawan, pemikir dan pemimpin politik ini menggantikan BJ Habibie sebagai Presiden.

Gus Dur sebagai Presiden Republik Indonesia setelah dipilih oleh MPR hasil pemilu 1999. Gus Dur menjabat Presiden RI dari 20 Oktober 1999 hingga sidang istimewa MPR 2001.

Baca Juga: SANTRI PLOSO Kediri Uji Keramat Wali Gus Dur, Ini yang Didapatkan oleh Santri

Dalam hidupnya Gus Dur selalu berbuat baik dan memberikan manfaat terhadap lingkungan sekitar, bahkan Gus Dur disebut oleh Habib Luthfi bin Yahya sebagai Wali.

Dilansir Portal Majalengka dari berbagai sumber, terdapat 20 pesan Gus Dur yang mesti diketahui masyarakat Indonesia, yaitu :

1. Alqan sudah menetapkan agama yang benar disisi Allah adalah Islam. Namun tidak berarti negara tidak boleh memberikan perlakuan yang sama kepada semua agama.

2. Guru spiritual saya adalah realitas, dan guru realitas saya adalah spiritualitas.

3. Tuhan tidak perlu dibela karena DIA yang Maha Kuasa.

Baca Juga: TRAH MAJAPAHIT Mengalir Dalam Diri Gus Dur dari Keturunan Joko Tingkir, Berikut Profilnya

4. Tidak penting apapun agamamu atau sukumu, kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, karena orang tidak pernah tanya apa agamamu.

5. Islam yes, partai politik (Islam) no.

6. Allah itu maha besar. Ia tidak memerlukan pembuktian akan kebesaran-Nya. Ia Maha Besar karena Ia ada, apapun yang diperbuat orang atas diri-Nya, sama sekali tidak ada pengaruhnya atas wujud-Nya dan atas kekuasaan-Nya.

7. Keragaman adalah keniscayaan akan hukum Tuhan atas ciptaan-Nya.

8. Bukalah hatimu dan bertindaklah dengan jujur.

Baca Juga: MISTERI 9 WALI, Tanpa Pikir Panjang Gus Dur Akan Turuti Semua Perintahnya, Ini Kata KH. Hasyim Muzadi

9. Peran agama sesungguhnya membuat orang sadar akan fakta bahwa dirinya bagian dari umat manusia dan alam semesta.

10. Proses terjadinya pemahaman 36 kembali isi ajaran-ajaran agama dapat disebabkan oleh terjadinya reaksi terhadap adanya perubahan yang terjadi di luar agama itu, tapi juga di dalam ajaran agama itu sendiri dimungkinkan adanya proses pemahaman baru.

11. Kalau sekarang ini ada yang menjelekkan nama Islam, kita didik agar membawa nama Islam yang damai.

12. Tentang kecintaan, kasih sayang, penghargaan yang tulus kepada umat manusia, apapun agama atau keyakinannya pada dasarnya sama-sama mengabdi pada manusia. Hanya ajarannya yang berbeda.

13. Maafkan musuh-musuhmu, tapi jangan lupakan kesalahan-kesalahannya.

Baca Juga: MASA Kejayaan Sunan Gunung Jati, Pewaris Takhta Pangeran Cakrabuana dan Prabu Siliwangi

14. Begitu agama mengubah dirinya menjadi penentu, tidak lagi hanya memengaruhi tetapi menentukan, maka dia telah berubah menjadi duniawi. Kalau hal ini yang terjadi, pada gilirannya dia bisa mengundang sikap represif. Agama menjadi represif, untuk mempertahankan dirinya.

15. Agama mengajarkan pesan-pesan damai dan ekstremis memutarbalikannya.

16. Kemajemukan harus bisa diterima, tanpa ada perbedaan.

17. Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya. Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya.

18. Perbedaan itu fitrah. Dan ia harus diletakkan dalam prinsip kemanusiaan universal.

Baca Juga: Orang Amerika Sombong Melongo di Tangan Wali Mbah Kholil Bangkalan, Paku Karat Buka Peti Harta Karun

19. Islam itu datang bukan untuk mengubah budaya leluhur kita jadi budaya Arab. Bukan untuk 'aku' menjadi 'ana’, 'sampeyan' jadi 'antum', 'sedulur' jadi 'akhi'. Kita pertahankan milik kita. Kita harus serap ajarannya, bukan budaya Arabnya.

20. Terlalu banyak orang-orang Islam yang gagal dalam mencerna Islam, yang mengajarkan untuk berbelas kasih terhadap sesama dan mengerti sistem norma mereka, mengetahui bahwa ini ditoleransi oleh Islam sebagai sebuah agama.

Itulah pesan Gus Dur selama hidupnya dan menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Indonesia. *

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x