Sekolah ini meskipun dikelola oleh Gereja Katolik Roma, akan tetapi sepenuhnya menggunakan kurikulum sekuler. Di sekolah ini pula pertama kali Gus Dur belajar Bahasa Inggris.
Merasa terkekang hidup dalam dunia pesantren, akhirnya Gua Dur minta pindah ke kota dan tinggal di rumah Haji Junaidi, seorang pimpinan lokal Muhammadiyah dan orang yang berpengaruh di SMEP.
Baca Juga: 1000 Persen Anda Pasti Ketawa, Abu Nawas Kerjai Tabib Palsu, Kecerdikan Sang Wali Sufi
Kegiatan rutinnya, setelah shalat subuh mengaji pada KH Maksum Krapyak, siang hari sekolah di SMEP, dan pada malam hari ikut berdiskusi bersama dengan Haji Junaidi dan anggota Muhammadiyah lainnya.
Disclaimer : Portal Majalengka merangkum data dari berbagai sumber. *