Dikisahkan, saat itu terjadi wabah besar melanda Blambangan.
Raja Blambangan menduga, wabah itu berhubungan dengan kelahiran bayi laki-laki putra Maulana Ishak.
Akhirnya, bayi laki-laki itu diletakkan di dalam peti dan dihanyutkan ke tengah laut dan kemudian peti itu tersangkut di kapal milik Nyai Pinatih yang sedang berlayar ke Bali.***