Buya Arrazy Hasyim: Sunan Gunung Jati dan Walisongo Fakta Sejarah, Bukan Cocokologi

- 7 Juni 2022, 21:12 WIB
Buya Arrazy Hasyim menyimpulkan bahwa Sunan Gunung Jati dan Walisongo adalah fakta sejarah berdasarkan penelitian, bukan cocokologi.
Buya Arrazy Hasyim menyimpulkan bahwa Sunan Gunung Jati dan Walisongo adalah fakta sejarah berdasarkan penelitian, bukan cocokologi. /YouTube Rumi Cafe Jakarta/

Orang lokal dengan tradisi yang berbeda mengenalnya dengan Mbah Asmoro, dan menurut Buya Arrazy Hasyim bukan cocokologi tapi memang para kiai menjelaskannya demikian.

Syekh Ibrahim As-Samarkandi memiliki anak ulama besar dan menjadi pemimpin serta ulama kharismatik di Surabaya atau Ampel Denta yakni Sunan Ampel.

Sunan Ampel memiliki anak bernama Sunan Bonang, yang memiliki murid Sunan Kalijaga dan ditulis dalam kitab-kitab atau sanad-sanad keilmuan di pesantren-pesantren.

Sementara di Banten dan Cirebon ada Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Dzati yang di bahasa lokal menjadi Sunan Gunung Jati.

Baca Juga: Karomah Sakti Syekh Abdul Muhyi, Dapat Berjalan dan Merokok di Dalam Lautan, Wali Pasca Sunan Gunung Jati

"Lagi-lagi bukan cocokologi, warga lokal tidak terbiasa melafalkan dzati sehingga menyebut jati," terang Buya Arrazy Hasyim.

Nama tersebut merupakan nama kewalian Syarif Hidayatullah, yang merupakan makna fidzatillah atau mabuk dalam mencintai Allah.

Sunan Gunung Jati memiliki keturunan para raja, ada yang cenderung memimpin kerajaan pemerintahan dan ada juga yang cenderung memimpin pesantren.

"Maka jangan heran jika tradisi-tradisi pesantren mirip dengan tradisi keraton. Santri-santri bersikap kepada kiai seperti kepada raja. Tradisi ini dibenarkan beberapa kitab seperti ta'limul mutaalim dan lainnya," terangnya.

Baca Juga: Belum Punya Kartu Nikah Digital? Silakan Download, Ini Linknya

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: YouTube At-Tirfasy Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah