PORTAL MAJALENGKA - Sunan Bonang dapat mengubah buah aren menjadi emas, dalam pertemuannya dengan Sunan Kalijaga.
Kisah Walisongo itu terjadi saat Sunan Kalijaga muda menjadi perampok di Hutan Jatisari.
Sunan Bonang merupakan guru spiritual dari Sunan Kalijaga yang merupakan Walisongo penyebar Islam di Tanah Jawa.
Baca Juga: INILAH Tugas Walisongo Sunan Bonang: Mengajar Ilmu Suluk, Membuat dan Menggubah Irama Gamelan
Baik Sunan Bonang ataupun Sunan Kalijaga sama-sama berdakwah dengan cara pendekatan kebudayaan.
Sunan Bonang menciptakan banyak tembang-tembang yang disisipi nilai Islam di tengah masyarakat Jawa.
Sunan Kalijaga juga dikenal piawai menjadi dalang melakoni tokoh pewayangan yang juga disisipi nilai Islam.
Baca Juga: Kidung Lingsir Wengi Ciptaan Sunan Kalijaga, Ikut Dipopulerkan Almarhum Didi Kempot
Selain Sunan Bonang, Sunan Kalijaga juga sempat berguru kepada Sunan Gunung Jati di Tanah Sunda.
Sunan Kalijaga beberapa tahun menetap di Cirebon untuk menyebarkan agama Islam.
Berikut adalah kosah Sunan Kalijaga mengenai masa mudanya yang diliputi kenakalan.
Dikutip dari Buku Atlas Walisongo karya Agus Sunyoto, diceritakan tingkah Sunan Kalijaga muda melakukan tindakan tercela.
Hingga akhirnya sampai diusir oleh orang tuanya yang malu dengan kelakuan putranya.
Dengan diusir Sunan Kalijaga muda tidak menjadi baik, malah semakin nakal dengan menjadi perampok.
Dia membuat kerusuhan di Hutan Jatisari dan membuat semua orang ketakutan.
Kisah ini tercatat di Serat Walisana dalam langgam Asmaradana pupuh XIX.
Menuturkan masa muda Sunan Kalijaga yang menggunakan nama Raden Sahid dengan kenakalan-kenakalannya itu.
Saat menjadi perampok Raden Sahid dikenal dengan sebutan Lokajaya.
Namun, jalan hidup Sunan Kalijaga muda berubah saat merampok seseorang yang tak lain Sunan Bonang.
Saat dirampok Sunan Bonang mampu menunjukkan kesaktian dengan mengubah buah aren menjadi emas.
Raden Sahid pun bertobat dan berusaha keras menjadi manusia agung yang mulia
Yang bahkan akhirnya menjadi salah seorang anggota Walisongo.***