PORTAL MAJALENGKA – Kidung Rumekso Ing Wengi sangat populer di kalangan kejawen, karena kedalaman makna dan liriknya yang menggambarkan kegundahan di malam hari.
Dikisahkan kidung Rumekso Ing Wengi dilafalkan Sunan Kalijaga setelah ibadah sholat malam atau setelah sholat tahajud.
Syairnya yang sarat akan doa dan dikombinasikan dengan sholat malam, tentu menjadi ajian yang ampuh bagi umat islam khususnya untuk bisa menolak bala.
Baca Juga: Kidung Lingsir Wengi Ciptaan Sunan Kalijaga, Ikut Dipopulerkan Almarhum Didi Kempot
Bagi sebagian besar masyarakat kejawen, kidung Rumekso Ing wengi dilafalkan dengan gaya macapat.
Sementara itu, Sunan Kalijaga sendiri memiliki darah bangsawan yang memilki ayah seorang Adipati Tuban yang bernama Raden Sahur Tumenggung Wilatikta.
Asal muasalnya menjadikan Sunan Kalijaga lekat dengan budaya Jawa, sehingga metode dakwah yang dia lakukan sangat kental dengan kultur kejawen.
Digambarkan pula, Sunan Kalijaga menjadi satu-satunya sosok walisongo yang menggunakan baju tradisional suku Jawa yaitu lurik.
Baca Juga: Perjalanan Sunan Gunung Jati Mengejar Cita-Cita Menjadi Guru Agama di Cirebon (2)