Nyi Mas Rara Santang dan Pangeran Walang Sungsang berguru pada seorang ulama besar yaitu Syekh Datuk Kahfi di Gunung Jati.
Tiga tahun lamanya dua kakak beradik ini menuntut ilmu di pondokan Syekh Datuk Kahfi di Amparan Jati.
Hingga sang guru memerintahkan kedua muridnya untuk melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Makkah Al Mukaromah.
Keduanya menuruti apa yang diperintahkan gurunya Syekh Datuk Kahfi untuk pergi menunaikan ibadah haji.
Sesampainya di tanah suci, Nyimas Rara Santang menikah dengan seorang Sultan yang bernama Sultan Hud Umdatuddin.
Baca Juga: Tanpa Egy Maulana Vikri, Indonesia Sangat Siap Hadapi Bangladesh
Dari pernikahan ini Nyi Mas Rara Santang melahirkan dua orang putra, yaitu Syekh Syarif Hidayatullah dan Syekh Nurullah.
Benar apa yang disabdakan Prabu Siliwangi bahwa Nyi Mas Rara Santang akan menjadi ibu dari para raja.
Kedua putranya semuanya menjadi raja, Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati kembali ke tanah Jawa dan menjadi Sultan di Kesultanan Cirebon.
Sedangkan Syarif Nurullah meneruskan singgasana ayahnya menjadi raja di tanah Mesir.