Tokoh-tokoh Wayang Kulit yang Diciptakan Sunan Kalijaga Temani Sunan Gunung Jati dalam Berdakwah

- 31 Mei 2022, 10:45 WIB
Tokoh-tokoh Wayang Kulit yang Diciptakan Sunan Kalijaga Temani Sunan Gunung Jati dalam Berdakwah
Tokoh-tokoh Wayang Kulit yang Diciptakan Sunan Kalijaga Temani Sunan Gunung Jati dalam Berdakwah /Rahmawati Setyoardinie/Ringtimes Banyuwangi/

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Gunung dalam berdakwah menyebarkan agama Islam dibantu oleh Sunan Kalijaga.

Baik Sunan Gunung Jati maupun Sunan Kalijaga keduanya masuk dalam jajaran Walisongo yang menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa.

Sunan Gunung Jati dinobatkan sebagi Sultan oleh uwak-nya Pangeran Walangsungsang.

Baca Juga: PENYAMARAN Pangeran Walang Sungsang Hingga Nikahi Nyimas Kencana Larang, Dakwah Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati akhirnya menjadi Sultan di Kesultanan Cirebon, sebagai pengganti Pangeran Walang Sungsang.

Dalam buku sejarah karya Agus Sunyoto yaitu Atlas Walisongo, menceritakan bagaimana cara berdakwah Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga dalam berdakwah memanfaatkan pertunjukan tari topeng, barongan, dan wayang kulit.

Dakwah Sunan Kalijaga dilakukan dengan cara berkeliling dari satu tempat ke tempat lain.

Baca Juga: Masa Muda Sunan Kalijaga Jadi Perampok Dijuluki Loka Jaya, Bertobat dan Berguru kepada Sunan Gunung Jati

Cara berdakwah Sunan Kalijaga itu digambarkan dalam buku sejarah Babad Cerbon.

Menurut Babad Cerbon ini, diketahui bahwa selama menjadi dalang berkeliling ke berbagai tempat.

Sunan Kalijaga kadang menjadi dalang pantun dan dalang wayang kulit. Ia berkeliling dari wilayah Pajajaran hingga wilayah Majapahit.

Masyarakat yang ingin nanggap wayang bayarannya tidak berupa uang, melainkan cukup membaca dua kalimat syahadat.

Baca Juga: Perjalan Karir Haico Van der Veken Hingga Masuk Love Story The Series yang Dibintangi Giorgino Abraham

Sehingga dengan cara itu Islam berkembang dengan cepat di wilayah Pajajaran dan juga Majapahit.

Di antara berbagai lakon wayang yang lazimnya diambil dari epos Ramayana dan Mahabharata.

Salah satu yang paling digemari masyarakat adalah lakon Dewa Ruci, yaitu lakon wayang yang merupakan pengembangan naskah kuno Nawa Ruci.

Lakon Nawa Ruci atau Dewa Ruci mengisahkan perjalanan ruhani tokoh Bima mencari kebenaran di bawah bimbingan Begawan Drona, hingga ia bertemu dengan Dewa Ruci.

Baca Juga: Kemenag Ajukan Biaya Operasional Haji, Begini Hitungannya

Sunan Kalijaga dikenal sangat mendalam memaparkan kupasan-kupasan rohaniah berdasar ajaran tasawuf dalam memainkan wayang lakon Dewa Ruci.

Lakon ini yang menjadikannya sangat masyhur dan dicintai oleh masyarakat dari berbagai lapisan.

Bahkan, tidak sekadar memainkan wayang sebagai dalang, Sunan Kalijaga juga diketahui melakukan reformasi bentuk-bentuk wayang.

Bentuk wayang yang sebelumnya berbentuk gambar manusia menjadi dekoratif dengan proporsi tubuh tidak mirip manusia.

Baca Juga: Jika Dijumpai Ciri Khas Ini pada Kaki Bertanda Kematian Akan Datang, Gus Baha: Segera Bertaubat

Selain itu, Sunan Kalijaga juga munculkan tokoh-tokoh kuno seperti Semar, Gareng, Petruk, Bagong, Togog, dan Bilung.

Tokoh-tokoh wayang ini sebagai diciptakan sebagai punakawan yang mengabdi kepada para ksatria.

Dikisahkan punakawan ini juga memilki kesaktian yang luar biasa bahkan punakawan ini melebihi dewa-dewa.

Dalam kisah Ramayana dan Mahabharata yang asli, tidak dikenal tokoh-tokoh punakawan Semar beserta keempat orang putranya itu.

Baca Juga: RAHASIA Kecantikan Gadis Baduy Banten, Hilangkan Bekas Jerawat dengan Cara Alami Jadikan Wajah Putih Berseri

Bahkan, dalam lakon wayang Beber, tokoh-tokoh punakawan yang dikenal adalah Bancak dan Doyok.

Sejumlah lakon wayang yang dibawakan Sunan Kalijaga adalah: Dewa Ruci, Semar Barang Jantur, Petruk Dadi Ratu, Mustakaweni, Dewa Srani, Pandu Bergola, dan Wisanggeni, diketahui diciptakan oleh Walisongo terutama Sunan Kalijaga.

Peranan besar Wali Songo, terutama Sunan Kalijaga dalam mereformasi wayang dari bentuk sederhana berupa gambar-gambar mirip manusia di atas kertas,

Baca Juga: RAHASIA Kecantikan Gadis Baduy Banten, Hilangkan Bekas Jerawat dengan Cara Alami Jadikan Wajah Putih Berseri

Perangkat gamelan pengiringnya, tembang dan suluk nya sampai menjadi seperti bentuknya sekarang yang begitu canggih, adalah sumbangan besar dalam proses pengembangan kesenian dan kebudayaan Nusantara.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Atlas Walisongo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x