Termasuk pemimpin yang sangat dekat dengan suku Baduy adalah presiden Sukarno.
Disebutkan bahwa suku Baduy memiliki kedekatan khusus dengan presiden Sukarno, terlebih keduanya sering melakukan pertemuan khusus.
Dan tercatat, pertemuan suku Baduy dengan Presiden Sukarno tidak hanya satu kali. Salah satunya di tahun 1950, presiden Sukarno menerima orang Baduy di istana presiden.
Kedekatan keduanya sangat begitu kental layaknya sahabat. Hal itu bisa dilihat saat presiden Sukarno berkunjung ke Rangkas Bitung pada tahun 1957.
Dalam pidatonya beliau berkata setelah sekian tahun tidak bertemu saya merasa kangen. Dan sebelum berpidato ternyata Sukarno terlebih dahulu menemui orang-orang suku Baduy.
Dan inilah yang menyebabkan Sukarno sangat dikenal oleh masyarakat suku Baduy.
Rasa cinta suku Baduy terhadap presiden Sukarno membuat mereka tidak bisa melupakan Sukarno sehingga muncul kalimat candaan dari suku Baduy, presiden kami adalah Sukarno sedangkan setelahnya hanya pengganti Sukarno.***