Prabu Siliwangi Satukan Kerajaan Sunda dan Galuh, Sang Kakek Sunan Gunung Jati Diangkat Jadi Raja

- 16 Mei 2022, 13:04 WIB
Prabu Siliwangi Satukan Kerajaan Sunda dan Galuh, Sang Kakek Sunan Gunung Jati Diangkat Jadi Raja
Prabu Siliwangi Satukan Kerajaan Sunda dan Galuh, Sang Kakek Sunan Gunung Jati Diangkat Jadi Raja /Youtube

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Gunung Jati merupakan cucu dari seorang raja besar yaitu Prabu Siliwangi.

Sang Kakek Sunan Gunung Jati dikenal Arif dan bijaksana, Prabu Siliwangi menjadi raja yang sangat disegani oleh rakyatnya.

Memiliki kisah awal mula diangkat menjadi Raja di Pakuan Pajajar sang Kakek dari Sunan Gunung Jati ini.

Baca Juga: Perbedaan Sejarah Tentang Kepergian Ibu Sunan Gunung Jati Nyimas Rara Santang dari Kerajaan Pakuan Pajajaran

Berikut sosok Prabu Siliwangi yang diangkat menjadi Raja dan duduki Takhta Sunda Galuh di Pakuan Pajajar.

Prabu Siliwangi merupakan putra dari Raja Sunda bernama Prabu Dewa Niskala, cucu dari Raja Niskala Wastu Kencana.

Prabu Niskala Wastu Kencana sukses memerintah selama kurang lebih 103 tahun dan menjadikan rakyat sejahtera.

Baca Juga: Kecantikan dan Merdunya Suara Nyimas Subang Larang Membuat Kakek Sunan Gunung Jati Prabu Siliwangi Jatuh Cinta

Memiliki wilayah kekuasaan yang begitu luas di sepanjang Jawa Barat, pada masanya nyaris tidak terdengar huru-hara.

Pada masa-masa akhir kepemimpinannya sebagai raja, saat itu di Majapahit sedang dilanda perang saudara.

Perang ini dikenal dengan nama Perang Paregreg, saling berebut kekuasaan diantara keturunan Prabu Hayam Wuruk menjadi penyebab dari perang saudara ini. 

Baca Juga: Fakta Sejarah Prabu Siliwangi, Miliki Keturunan Sunan Gunung Jati Penyebar Ajaran Islam di Tatar Pasundan

Perang Paregreg terjadi cukup lama yaitu sekitar tiga tahun lamanya mulai tahun 1453 sampai 1456 M.

Akibat Perang Paregreg tersebut Kerajaan Majapahit tidak mempunyai raja yang diakui secara mutlak oleh rakyatnya.

Di saat Majapahit dilanda kerusuhan Prabu Niskala Wastu Kencana sedang menikmati ketenangan dan kedamaian.

Prabu Wastu Kencana yang memerintah kerajaan Sunda Galuh yang pada awalnya dalam satu kekuasaan.

Kerajaan Sunda Galuh yang awalnya hanya satu kerajaan kemudian dipecah menjadi dua kerajaan.

Sebelum turun Tahta Prabu Niskala Wastu Kencana membagi wilayah kekuasaan kepada kedua putranya dari permaisuri yang berbeda.

Kerajaan Sunda diberikan kepada Prabu Susuk Tunggal, Sedangkan Kerajaan Galuh diberikan kepada Prabu Dewa Niskala.

Prabu Dewa Niskala memiliki putra yaitu Prabu Siliwangi dinikahkan dengan Putri Prabu Susuk Tunggal yang bernama Nyai Kentring Manik.

Hubungan yang begitu harmonis antara kerajaan Sunda dan Galuh karena keduanya akhirnya menjadi besan.

Namun hubungan baik ini sempat mengalami ketegangan bahkan nyaris perang antara Sunda dan Galuh.

Hal ini terjadi akibat dari Prabu Dewa Niskala yang melanggar aturan kerajaan yang melarang pernikahan Putri Sunda Galuh dengan keluarga Majapahit

Dikisahkan Prabu Dewa Niskala kedatangan rombongan Majapahit yang bermaksud meminta perlindungan.

Hal ini dilakukan karena di wilayahnya sudah tidak aman akibat dari peperangan perebutan kekuasaan.

Mereka pun diterima dengan baik, Raden Baribin Sang pemimpin rombongan merupakan adik dari Prabu Kertabumi yang merupakan Raja Majapahit.

Meskipun pernah ada kisah kelam di masa lampau, hubungan tidak baik antara kerajaan Sunda Galuh dan Majapahit

Setelah beberapa lama menetap dan mengabdi di kerajaan Galuh Kemudian Raden Baribin dinikahkan dengan Putri Galuh yang bernama Ratna Ayu Kirana.

Bahkan tak hanya itu saja Prabu Dewa Niskala pun menikahi salah satu putri dari keluarga Majapahit yang pada saat itu sudah bertunangan.

Pernikahan Ratna Ayu Kirana dengan Raden Baribin yang merupakan keluarga Majapahit serta pernikahan Prabu Dewa Niskala membuat geger di kerajaan Sunda Galuh.

Prabu Dewa Niskala dianggap telah melanggar 2 larangan kerajaan Sunda Galuh yang melarang:

1. Melarang pernikahan putri dari keluarga kerajaan Sunda Galuh dengan keturunan Majapahit.

2. Larangan menikahi seorang wanita yang sudah bertunangan.

Apa yang dilakukan Prabu Dewa Niskala membuat murka Raja Sunda Prabu Susuk Tunggal, hingga berencana untuk menyerang Kerajaan Galuh.

Namun rencana itu mampu dicegah oleh Prabu Siliwangi yang merupakan anak menantu dari kerajaan Sunda dan Galuh.

Prabu Siliwangi memberikan saran agar masalah ini diselesaikan dengan cara musyawarah.

Dalam musyawarah itu Prabu Dewa Niskala dan Prabu Susuk Tunggal memutuskan untuk turun dari takhta

Dan keduanya memilih Prabu Siliwangi untuk menjadi penerus kerajaan dengan menaiki Takhta kerajaan Sunda dan Galuh.

Sejak saat itu Prabu Siliwangi menjadi raja dari kerajaan Sunda dan Galuh dan menyatukannya dalam satu kekuasaan.

Wilayah kerajaan Sunda dan Galuh berpusat di Pakuan Pajajaran.

Salah satu versi dalam Babad Banyumas menuliskan keturunan trah Majapahit dan Galuh dari hasil pernikahan Raden Baribin dan Putri Ayu Kirana inilah yang kelak menjadi leluhur para pemimpin di wilayah Banyumas.***

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x